Selama periode Edo Jepang, serangkaian diktator militer yang disebut shogun menguasai negara, dilayani oleh penguasa feodal yang dikenal sebagai daimyo dan prajurit samurai yang melindungi mereka.
Sayangnya keshogunan itu akhirnya perlahan runtuh dan para sejarawan menyebut banyak alasan matinya keshogunan Jepang seperti gangguan asing, pemberontakan melawan sistem feodal dan tren global yang memaksa Jepang untuk meninggalkan kebijakan isolasi atau pemisahan.
Namun ada penelitian terbaru yang lebih mengejutkan. Dalam 'Journal of Archaeological Science' ilmuwan dari University of Occupational and Environmental Health di Kitakyushu menyebut faktor lain yaitu 'make up atau riasan wajah'.
Para peneliti telah menemukan bahwa anak-anak dari kelas samurai menderita keracunan timbal yang parah karena kosmetik yang digunakan oleh ibu mereka.
Keracunan ini menyebabkan mereka tumbuh cacat dan mengalami gangguan intelektual yang parah.
Istri para samurai, sebagai anggota dari kelompok elit ingin tampil bergaya dan mengikuti petunjuk mode dari selebriti pada zaman mereka seperti para geisha terkenal.
Banyak dari wanita yang melapisi wajah mereka dengan bedak putih yang ternyata berbasis timbal.
Sementara para ilmuwan mengatakan paparan timbal pada anak-anak mungkin terjadi saat mereka menyusui, dan mereka yang tidak meninggal karena efek logam mungkin menderita banyak gejala fisik dan mental sebagai akibatnya.
Berdasarkan catatan sejarah, beberapa penguasa selama periode Edo telah menderita kelainan misterius yang konsisten dengan dampak timbal.
Sedangkan pada masyarakat kelas bawah yang tidak mampu membeli dan dilarang menggunakan kosmetik telah menjadikan mereka kebal terhadap riasan yang mematikan itu.
Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor mengapa kelas samurai di Jepang secara bertahap menghilang dari sejarah.
