Menunjukkan relasi di jejaring sosial memang menjadi hal yang sangat wajar di era digital ini.
Rentetan foto dua orang yang menjadi pasangan telah banyak menjadi fokus perhatian banyak orang di sosial media.
Namun dalam sebuah studi dari Northwestern University memberikan hipotesis bahwa pasangan yang ingin menunjukkan hubungannya di media sosial sering merasa tidak aman dalam hubungan mereka.
Studi ini divalidasi dalam penelitian terhadap 108 pasangan.
Setiap orang akan mengisi laporan selama 2 minggu, termasuk pemikiran mereka tentang hubungan dan aktivitas sosial seperti foto, postingan, komentar dan update status.
Hasilnya menunjukkan bahwa, pada hari-hari ketika mereka merasa hubungan mereka akan berakhir, mereka akan sering memperbarui informasi harian tentang pasangan atau hubungan cinta mereka.
Baca Juga: Apakah Kepribadian Seseorang Akan Berubah Seiring Bertambahnya Usia?
Kesimpulan ini juga mendapat persetujuan dari konsultan emosional, Nikki Goldstein.
Dia mengatakan pasangan sering bergumul dengan masalah emosional mereka sendiri, dan ingin mencari simpati melalui media sosial.
Tim psikolog di Brunel University juga mengungkapkan bahwa ini adalah masalah harga diri ketika mereka memposting gambar mesra secara tergesa-gesa.
Tindakan ini dipandang sebagai 'kelegaan sementara' untuk menunjukkan bahwa mereka baik-baik saja.
Tentu saja, tidak semua pasangan suka memamerkan citra manis mereka saat mereka sebenarnya berada di ambang kehancuran.
Terkadang memposting foto mesra adalah cara untuk mereka meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa mereka berada dalam hubungan yang bahagia.
Keputusan untuk berbagi dengan orang banyak sedikit banyak masih bergantung pada siapa orangnya, tapi cinta selalu butuh perawatan jangka panjang.
