Keistimewaan Tempe yang Bisa Bikin Panjang Umur, Fakta atau Mitos Belaka?

- Selasa, 22 Februari 2022 | 16:11 WIB
Tempe (Pixabay)
Tempe (Pixabay)

Tempe tengah menjadi perbincangan hangat saat ini. Pasalnya, makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai itu terancam langka menyusul aksi mogok yang dilakukan produsen tempe dikarenakan mahalnya bahan baku kedelai.

Langkanya tempe tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Tanah Air. Sebab tempe telah menjadi makanan yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia. Tempe disukai oleh siapa saja, dari berbagai kalangan tanpa mengenal status sosial dan usia.

Tempe begitu digemari selain karena harganya murah juga memiliki manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Salah satunya bisa bikin umur bertambah panjang, benarkah demikian?

Tinggi protein

-
Tempe (Pixabay)

Tempe merupakan makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasi. Sebagai makanan yang terbuat dari kedelai, sudah pasti tempe mengandung tinggi protein.

Dalam 100 gram tempe misalnya, protein yang terkandung sebanyak 19 - 20 gram, kalori 192, dan lemak 11 gram.

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal medis BMJ pada 2020 lalu mengungkapkan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein dapat membuat umur lebih panjang.

Disebutkan bahwa makanan yang mengandung tinggi protein dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker secara signifikan. 

Ahli diet kardiologi preventif di New York City, Michelle Routhenstein mengatakan protein nabati, dalam hal ini kedelai, mengandung banyak nutrisi yang membantu mengoptimalkan kesehatan pembuluh darah.

Rahasia umur panjang orang Jepang

Dalam penelitian di jurnal yang sama, peneliti melakukan pemantauan terhadap 92.915 pria dan wanita Jepang berusia rentang 45 hingga 74 selama kurang lebih 15 tahun.

Selama 15 tahun itu, ada sebanyak 13.303 di antaranya, baik pria maupun wanita meninggal dunia.

Kematian itu disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari hipertensi, diabetes, merokok, asupan alkohol, dan faktor-faktor lainnya.

Mereka yang mengonsumsi lebih banyak asupan kedelai yang difermentasi memiliki risiko kematian dini lebih rendah 10 persen dari tidak kurang mengonsumsi kedelai fermentasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X