Kasus kematian Tangmo Nida menjadi pembicaraan hangat di Thailand. Bahkan dunia mancanegara juga mengikuti proses perkembangan penyelidikan kasusnya.
Warga menilai ada banyak kejanggalan dari video, bukti serta hasil wawancara dari para saksi kepada polisi. Sehingga banyak yang percaya bila dirinya dibunuh secara berencana.
Namun kabar terbaru mengatakan kasus ini akan ditutup pada Jumat ini. Dilansir dari Bangkok Post, polisi Thailand mengumumkan melalui konferensi pers bahwa mereka akan menghentikan penyelidikan kasus ini.
Seorang sumber menuturkan bahwa penyelidikan akan ditutup pihak kepolisian setelah menemukan bukti bahwa kematian Tangmo adalah karena kelalaian pemilik dan pengemudi speedboat, yang membuang Tangmo terjatuh ke Sungai Chao Phraya.
"Penyidik akan menyimpulkan bahwa Por Tanupat dan Robert Phaiboon bertindak sembrono dan menyebabkan kematian aktris itu. Penyelidikan diperkirakan selesai Jumat," ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya seperti dilansir Kilat.com, Kamis (10/3/2022).
Sementara ibu Tangmo, Panida Sirayutthayothin, telah menerima uang kompensasi senilai 30 juta Baht atau setara dengan Rp13,2 miliar dari Por Tanupat dan Robert Phaiboon sebagai permintaan maaf.
Menanggapi hal ini, netizen ramai meminta keadilan dan menyerukan boikot liburan ke Thailand.
Tagar #JusticeForTangmoNida dan #blacklist_thailand_forholiday pun sempat bertengger di posisi teratas trending topic Twitter.
Publik menyayangkan keputusan polisi. Ini lantaran masih banyak kejanggalan yang belum terungkap ihwal penyebab kematian Tangmo Nida.
Dari beberapa rekaman CCTV yang beredar di jagat maya, publik menduga adanya unsur yang direncanakan sebagai penyebab kematian aktris berusia 37 tahun tersebut.
Terlebih lagi, pengakuan yang tidak konsisten dari para saksi yang berada di TKP, semakin memperkuat dugaan rencana pembunuhan Tangmo Nida. Salah satu pengakuan tersebut merupakan pernyataan dari manajer Tangmo, Gatick.
Netizen pun menyindiri ada uang dan kekuasaan di balik kasus ini.
Ini pernyataan warganet di Twitter.
"Saya tidak bisa berkata apa-apa, memang benar uang bisa membeli segalanya. Jika kasus ini ditutup tanpa keadilan bagi korban, saya sangat kecewa dengan negara itu.. #justiceforTangmoNida #tangmonida #blacklist_thailand_forholiday," kata @jubayendah, warganet Indonesia.
