Sebelumnya penelitian telah memutuskan bahwa kura-kura raksasa di dunia telah punah akibat perubahan dan juga bencana alam yang terjadi di ekosistem hewan tersebut.
Sebut saja salah satunya yakni kura-kura Fernanda, genom kura-kura raksasa yang berasal dari Pulau Fernandina, Ekuador. Kura-kura yang dianggap telah punah akibat terkena lelehan lava gunung berapi aktif di tepi barat Kepulauan Galapagos yang terkenal sebagai pulau murni terbesar di Bumi.
Baca Juga: FOTO: Dianggap Punah 100 Tahun Lalu, Seekor Kura-kura Raksasa Muncul di Galapagos
Dikutip dari Science Alert, peneliti menemukan seekor kura-kura raksasa di tanah tersebut dan meyakinkan para ilmuwan hewan dengan mengisyaratkan bahwa kura-kura raksasa mungkin masih hidup di Pulau Fernandina tersebut.
Hal ini lantaran adanya penemuan yang dikumpulkan oleh penjelajah Rollo Beck selama ekspedisi tahun 1906. Sifat "phantasticus" mengacu pada bentuk luar biasa dari cangkang pejantan, yang memiliki corak ekstrem di sepanjang tepi luar dan pelana yang mencolok di bagian depan, lebih menonjol daripada spesies lainnya.
Sejak penemuan tersebut, pengamatan terus dilakukan pada lokasi tersebut. Dan hasilnya hingga tahun 2014 peneliti menemukan sebagian besar merupakan tumpukan besar blok lava dan pernah naik ke puncak.
Namun, belum diputuskan apakah penemuan tersebut menjadi fakta bahwa kura-kura raksasa ini benar-benar masih hidup atau sudah punah. Tim Princeton-Yale menyimpulkan bahwa mereka cukup berbeda, dengan ribuan penanda genetik yang berbeda, untuk menjadi spesies yang terpisah.
Kura-kura Fernanda sekarang berada di Pusat Kura-kura Taman Nasional Galápagos, sebuah fasilitas penyelamatan dan pengembangbiakan. Di sana para ahli dapat melihat apa yang dapat mereka lakukan untuk menjaga spesiesnya tetap hidup.
