Sejak lama kemacetan menjadi salah satu, maslah yang dihadapi masyarakat dunia. Bahkan sejak zaman Romawi Kuno macet sudah membuat pusing kepala.
Dikutip dari Imperium Romanum, Bangsa Romawi dikenal akan prestasinya yang luar biasa dalam membangun jalan. Tanpa teknologi canggih seperti di zaman modern, mereka bahkan mampu membangun jalan sepanjang 80.000 km.
Namun keberhasilan itu diikuti dengan masalah kemacetan. Pasalnya alat transportasi yang digunakan, seperti kereta kuda, tidak memiliki Peredam kejut.
Hal inilah yang membuat perjalanan sedikit tidak nyaman. Apalagi lalu lintas kota Roma saat itu menjadi yang terburuk jika dibandingkan dengan kota-kota lain.
Jalanan Sempit
Meski Roma termasuk kota maju di masanya, kota itu memiliki jalan-jalan yang sempit. Jalur-jalur sering tidak konsisten.
Baca juga: Viral Mobil Dinas Polisi Arogan di Jalanan, Terus Bunyikan Klakson di Tengah Kemacetan
Alhasil banyak gerobak dan kereta bahkan tidak bisa masuk melalui gang tanpa menabrak bangunan dan pedagang.
Bahkan ketika disebutkan bahwa jam sibuk Romawi itu bak mimpi buruk, itu tidak dilebih-lebihkan. Sebab di jam-jam sibuk, kereta bisa saling menabrak.
Pedagang sering mengamuk karena barang dagangan mereka tidak sengaja tersenggol kendaraan. Tombak dan pedang yang diacungkan bahkan menjadi pemandangan umum saat kemacetan terjadi.
Baca juga: Urai Kemacetan, Dishub DKI Terapkan Rekayasa Lalin di Bundaran HI Mulai Sore Ini
Ironisnya kemacetan lalu lintas zaman dulu tidak hanya membuat orang menjadi tidak sabar, tetapi juga menjadi pembunuh.
Hal ini terjadi pada kisah Oedipus yang tanpa sadar membunuh ayahnya sendiri di persimpangan jalan. Kejadian itu disebabkan karena perselisihan tentang kereta siapa yang berhak jalan duluan.