Warga Dusun Ini Selalu Mengubur Kepala Kambing saat Hari Jumat Sakral, Apa Tujuannya?

- Senin, 15 Agustus 2022 | 11:26 WIB
Penyembelihan kambing kendit di Dusun Ngrawan, Madiun. (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Z Cretaors)
Penyembelihan kambing kendit di Dusun Ngrawan, Madiun. (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Z Cretaors)

Dusun Ngrawan, Desa/Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur memiliki tradisi bersih dusun yang diadakan setiap Bulan Suro. Konon, tradisi turun-temurun sejak 1733 atau babad Ngrawan itu dilakukan dengan menyembelih kambing kendit.

Saifuddin, Kepala Dusun Ngrawan mengatakan bahwa syarat kambing yang akan disembelih itu harus sempurna. Dalam artian memiliki warna putih yang melingkar penuh (kendit, Red) di perut sang kambing. Kambing itu bisa berwarna apa saja asal ada kendit yang tidak putus.

“Kambing kendit itu memang syarat untuk bersih dusun. Kegiatan bersih dusun sudah rutin dilaksanakan setiap tahun sejak zaman dulu,” kata Saifuddin, Jumat (12/8/2022).

-
Penyembelihan kambing kendit di Dusun Ngrawan, Madiun. (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Z Cretaors)

Sebelum disembelih, warga berkumpul di perempatan RT 41 atau berada di tengah-tengah Dusun Ngrawan untuk membaca doa dan tahlil. Beberapa warga yang datang terlebih dahulu menggali kuburan di tengah simpang empat tersebut.

Setelah rampung pembacaan doa, kambing digiring ke lubang yang sudah digali. Kambing itu disembelih dan dipotong kepalanya. Saifuddin mengatakan kepala kambing itu dikubur di lubang yang berada di tengah-tengah dusun.

“Kakinya juga diambil dan dikubur di setiap pojok Dusun. Tujuannya agar masyarakat sini selamat. Kami juga mengadakan selamatan setelah jumatan nanti dengan memakan daging kambing itu,” jelasnya.

-
Penyembelihan kambing kendit di Dusun Ngrawan, Madiun. (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Z Cretaors)

Sementara itu, Miswan, sesepuh Dusun Ngrawan menyebut tradisi itu sudah dilakukan sejak babad daerah Ngrawan. Dilakukan setiap bulan Suro. Sebenarnya, paling baik pada tanggal 10 Suro. Namun, untuk Dusun Ngurawan memiliki hari sakral yaitu hari Jumat Kliwon dan Legi.

Miswan juga bercerita bahwa para sesepuh dulu melakukan ritual berpuasa dulu pada hari Kamis. Saat menjelang buka puasa menyediakan air untuk ritual penyiraman kambing kendit keesokan harinya.

“Kulitnya dibagikan ke seluruh masyarakat Ngrawan sebagai tolak bala. Kulit kambing itu dipaku di atas pintu,” jelasnya.

-
Penyembelihan kambing kendit di Dusun Ngrawan, Madiun. (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Z Cretaors)

Miswan sudah mewanti-wanti agar kambing kendit yang dipakai sesuai syarat. Sebab, dulu pernah ada kejadian setelah bersih dusun ada banyak musibah di Dusun Ngrawan. Penyebabnya lantaran kambing kendit tidak sesuai.

“Meskipun kecil yang penting kenditnya nyambung. Yang benar seperti ini, warnanya hitam dan kenditnya putih,” pungkasnya.

Sayekti, sebagai Kepala Desa Dolopo berterima kasih kepada warga Durun Ngrawan lantaran masih mempertahankan tradisi mereka. Dia berharap masyarakatnya lebih guyub rukun dan dijauhkan dari mara bahaya.

Artikel menarik lainnya: 

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X