Sejarah Tradisi Mudik, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Kerajaan Majapahit

- Kamis, 21 April 2022 | 12:36 WIB
Calon penumpang kereta api memadati Stasiun Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022) (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)
Calon penumpang kereta api memadati Stasiun Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/4/2022) (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Menjelang Idulfitri, salah satu tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Tanah Air adalah mudik. Para perantau yang di kota pulang ke kampung halaman untuk merayakan hari raya selama beberapa hari.

Sebenarnya, kegiatan pulang kampung untuk merayakan hari raya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga banyak di negara-negara mayoritas Muslim lainnya, misalnya Malaysia, Bangladesh dan sejumlah negara di Arab.

Di Indonesia sendiri, pulang kampung saat hari raya dikenal dengan istilah mudik. Lalu, bagaimana sejarah mudik hingga menjadi sebuah tradisi di Tanah Air kala Idulfitri?

Dilansir berbagai informasi, tradisi mudik sebenarnya sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Namun kala itu, kegiatan mudik dilakukan untuk membersihkan makam para leluhur dan keluarga.

Biasanya, tradisi membersihkan makam para leluhur akan diikuti dengan membaca doa bersama kepada dewa-dewa di Khayangan sebagai harapan agar para perantau diberi keselamatan dalam mencari rezeki.

Tradisi tersebut perlahan memudar seiring masuknya pengaruh ajaran Islam ke tanah Jawa.

Seorang ahli kajian filsafat, Jakob Sumardjo mengatakan kata mudik berasal dari Bahasa Jawa, yaitu mulih dhilik yang artinya pulang sebentar. Sementara pendapat lain dari sejaran Betawi, Ridwan Saidi mengatakan kata mudik berasal dari istilah menuju udik yang artinya menuju ke selatan.

Lalu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefenisikan mudik sebagai kegiatan pulang ke kampung halaman yang biasa dilakukan pada saat momen hari raya.

Tradisi mudik kembali menjadi populer ketika banyak orang dari desa merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan yang dimulai dari tahun 1970-an.

Pada saat hari raya Idulfitri, para pekerja di Jakarta akan diberikan jatah libur panjang. Jatah libur itu dimanfaatkan para perantau untuk pulang ke kampung halaman.

Sejak saat itu, momen Idulfitri digunakan untuk mudik atau pulang ke kampung halaman. Sebab pada saat merayakan hari raya, sudah menjadi tradisi untuk berkumpul bersama keluarga besar dan bersilaturahmi dengan para tetangga.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X