Dua Profesor Fisika Ini Meragukan Prediksi Lord Kelvin Mengenai Helikoid Isotropik

- Kamis, 29 Juli 2021 | 13:33 WIB
Tampilan 3D printer helikoid isotropik. (photo/Dok. Greg Voth/Wesleyan University)
Tampilan 3D printer helikoid isotropik. (photo/Dok. Greg Voth/Wesleyan University)

Sebuah teori yang berusia 150 tahun mengenai bentuk dunia lain yang diusulkan oleh Lord Kelvin, salah satu fisikawan yang terbesar dalam sejarah, akhirnya dilakukan pengujian. Dan kini, dugaannya pun diragukan. Pada 1871, William Thomson atau lebih dikenal Lord Kelvin merupakan seorang fisikawan Inggris yang terkenal yang memberikan kontribusi kunci pada teori elektromagnetik, termodinamika, navigasi, dan sistem suhu absolut yang menyandang namanya. 

Dia juga mengatakan teori mengenai bentuk hipotesis yang aneh, yang disebutkannya sebagai helikoid isotropik. Bentuknya ini menyerupai bola dengan sejumlah sirip yang menonjol dari permukaannya terlihat sama dari sudut manapun. Dia percaya bahwa jika terendam air dan dibiarkan tenggelam, helikoid akan berputar seperti baling-baling kecil. 

Tetapi, percobaan yang dilakukan oleh dua profesor fisika yaitu Greg Voth dari Universitas Wesleyan di Connecticut dan Bernhard Mehlig dari Universitas Gothenburg di Swedia telah meragukan prediksi Kelvin. Dengan menggunakan cetak 3D, 5 helikoid isotropik yang berbeda sesuai dengan instruksi Kelvin telah dibuat dan dijatuhkan ke dalam minyak silikon, tim pun menemukan bahwa bentuknya tidak berputar saat jatuh. 

Menurut Voth, jeda 150 tahun antara teori Kelvin dan eksperimen yang direkam untuk mengujinya mungkin adalah konsekuensi dan kelalaian yang disengaja oleh para ilmuwan, kemudian Kelvin sendiri. Mungkin saja, Kelvin rancang konsep helikoid untuk lebih memahami salah satu teorinya sebelumnya, yaitu teori pusaran atom. 

"Dalam manuskrip Kelvin, dia secara eksplisit menjelaskan cara membuat helikoid isotropik, termasuk bahan untuk digunakan, menunjukkan bahwa dia menciptakannya," ungkap Voth, melansir Live Science. 

"Saya pribadi menduga bahwa Kelvin dan yang lainnya sejak itu telah membuat helikoid isotropik dan mengamati bahwa kopling translasi-rotasi yang diukur ditentukan oleh batasan kualitas fabrikasi, dan oleh karena itu, mereka tidak mempublikasikan pengukurannya." lanjutnya. 

Untuk mengetahui dengan tepat apa yang membuat eksperimen mereka mengacaukan prediksi Kelvin, tim pun menganalisis bagaimana cairan di tangki mereka mengalir di sekitar helikoid mereka.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X