Pernahkah kamu memerhatikan semut-semut selalu berjalan sambil berbaris rapi di sepanjang dinding, lantai, atau tanah?
Semut melakukan hal demikian bukan tanpa sebab, lho.
Tahukah kamu? Semut merupakan salah satu serangga yang memiliki sifat sosial.
Terbukti, semut selalu hidup berkelompok, bergotong royong, dan terorganisir.
Semut juga memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik antar sesamanya, meski manusia tidak mengerti bahasa semut.
Sayangnya, semut tidak memiliki peta atau kemampuan navigasi yang baik sehingga mereka bisa saja tersesat saat keluar dari sarangnya untuk mencari makan.
Oleh sebab itu, semut biasanya mencari makan bersama, berjalan sambil berbaris rapi dengan semut lainnya serta bergantung satu sama lain.
Namun, bukan berarti semut yang berada di barisan paling depan mengetahui jalan pulang.
Semut yang di barisan depan itu hanya mengikuti jejak berupa aroma kimia yang ditinggalkan sebelum pergi meninggalkan sarang.
Ya, semut mempunyai keunikan yang bisa mengeluarkan aroma kimia yang disebut feromon untuk membentuk jejak di setiap jalan yang dilewatinya.
Ketika seekor semut mengeluarkan feromon, aromanya tidak akan begitu kuat bagi semut itu.
Namun, jika ada banyak semut yang mengeluarkan feromon di tempat yang sama, aromanya akan cukup kuat.
Dengan begitu, aroma feromon yang kuat ini bisa menuntun kelompok semut kembali ke sarangnya setelah mencari makan.
Maka dari itu, semut selalu berjalan dengan berbaris supaya semakin banyak semut yang meninggalkan jejak feromon di jalan yang dilewatinya.
