Cacing kepala martil (Bipalium sp .)adalah cacing pipih yang menakutkan dan beracun. Planarian besar yang hidup di darat ini merupakan hewan predator dan kanibal.
Ukuran cacing ini berkisar antara 5 cm hingga lebih dari 20 cm.
Yang membedakan mereka dengan cacing pada umumnya adalah kepala mereka yang berbentuk martil dengan tubuhnya yang panjang dan rata.
Mereka tersebar ke seluruh dunia dimana lebih menyukai habitat yang lembab dan hangat.
Planaria kepala lebar ini memang tidak menyerang manusia secara langsung, namun mereka dianggap invasif terlebih di daerah Eropa dan Amerika Serikat karena memakan cacing tanah.
Meski sebagian besar dari kita bukanlah penggemar cacing tanah, namun cacing tanah adalah makhluk ramah yang penting untuk pertumbuhan kehidupan tanaman yang sehat. Pada gilirannya kelangsungan hidup mereka penting bagi seluruh ekosistem.
Namun, jika cacing martil memakan terlalu banyak cacing tanah, hal itu dapat mengganggu seluruh rantai makanan.
Cacing martil karnivora menangkap cacing tanah dengan cara yang cukup menyeramkan.
Mereka dengan mudah melacak cacing tanah dengan mengikuti jejaknya, lalu mengeluarkan cairan lengket dan menahan mangsanya dengan otot.
Kemudian mereka melanjutkan untuk memakannya dimana pertama-tama mendorong faring keluar dari mulut, lalu menutupi cacing tanah dengan neurotoksin yang mereka keluarkan.
Zat kimia ini, yang dikenal sebagai neurotoxin tetrodotoxin, yang juga ditemukan pada hewan seperti ikan buntal dan ikan trigger.
Inilah yang menyebabkan tubuh cacing tanah mencair. Pada dasarnya cacing martil menghisap cacing tanah yang telah mencair karena racun yang dikeluarkannya.
Cacing martil adalah satu-satunya invertebrata darat yang memiliki kemampuan ini. Meski terdengar mengerikan namun jangan khawatir karena cacing kepala martil tidak menyerang manusia.
