Kanibalisme mungkin bukanlah hal yang aneh di dunia hewan, seperti banyak hewan pengerat yang menjadikan keturunannya makanan jika terjadi kelaparan, kematian dini atau saat ibu mereka tak dapat membesarkannya.
Namun bagi manusia, kanibalisme adalah tindakan yang benar-benar menjijikkan, dianggap melanggar hukum alam serta bertentangan dengan evolusi manusia.
Faktanya, keengganan kita terhadap kanibalisme begitu kuat. Bahkan dalam situasi di mana hidup dan mati dihadapkan, tindakan kanibalisme hampir tidak bisa dimaafkan bagi manusia.
Misalnya dalam kecelakaan pesawat Andes yang terkenal pada tahun 1972.
Saat para penyintas dihadapkan pada hidup dan mati mereka harus membuat keputusan yang sangat sulit yaitu makan orang mati untuk melanjutkan hidup.
Baca Juga: Lucunya Kura-kura Berambut Hijau di Sungai Mary
Meski tindakan tersebut merupakan langkah terakhir untuk bertahan dari alam yang keras, bahkan beberapa orang dengan sukarela menyumbangkan tubuh mereka sebagai makanan setelah kematiannya. Tapi pada akhirnya orang-orang tetap mengutuk keras keputusan itu.
Pertanyaannya mengapa kita jijik dengan daging manusia?
Sejak usia muda, kita cenderung berpikir tentang kategori. Seperti manusia adalah mahluk pemikir yang cerdas, memiliki kepribadian, keinginan untuk hidup dan bersosialisasi.
Sementara hewan adalah kategori lain yang kita angap tidak mampu berpikir rasional dan tidak akan protes saat dijadikan santapan manusia.
Cara kita berinteraksi dengan hewan membentuk cara kita mengkategorikannya.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin kita menganggap hewan memiliki sifat manusia atau anggapan "seperti kita" maka semakin kita cenderung berpikir bahwa mereka menjijikkan untuk dimakan, seperti anjing dan kucing.
Selain itu kanibalisme telah menjadi hal tabu bagi manusia bahkan sejak zaman Yunani Kuno.
Bagi Anda yang mengetahui seseorang adalah kanibal maka mereka bukanlah manusia bagi Anda.
