Wabah COVID-19 memberikan pengaruh yang sangat besar untuk fisik, ekonomi, kesehatan mental, dan hubungan sosial seseorang. Akibatnya selama karantina, banyak sekali cara, terutama secara sosial agar tetap terhubung dnegan orang lain.
Salah satu cara yang dilakukan agar terhububung, ada saja mantan yang terus menghubungi di masa-masa karantina. Ada yang sekadar bercanda hingga melakukan obrolan agar mengenang kembali masa-masa yang romantis.
Salah seorang psikolog dari Pscyhology Department di Albright College yaitu Gwendolyn Seidman mengatakan bahwa manusia miliki kebutuhan dasar untuk menghubungi manusia lainnya. Ketika kita tidak mempunyai ikatan sosial, kita akan cenderung menderita secara fisik dan mental.
Ia juga menyebutkan bahwa menghubungi mantan mungkin seperti cara menambahkan aktivitas yang berwarna dari rutinitas monoton selama karantina. Kadang-kadang aktivitas ini membuat mantan tetap mencoba untuk menghapus kenangan lama, tetapi bisa juga dikarenakan kamu masih merasakan dekat dengan mantan.
“Salah satu alasan ini dapat menyebabkan Anda menghubungi seorang mantan ketika Anda mencari cara untuk menghabiskan waktu atau cara untuk terhubung dengan orang lain,” ungkap Gwendolyn Seidman mengutip Psychology Today.
“Ada banyak alasan mengapa Anda mungkin ingin menghubungi mantan Anda,” lanjutnya.
“Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah bertanya pada diri sendiri mengapa Anda ingin menghubungi mantan Anda. Apakah Anda bosan atau kesepian dan berharap untuk godaan jangka pendek? Apakah Anda benar-benar prihatin dan ingin tahu tentang mantan Anda? Apakah Anda berharap untuk menghidupkan kembali hubungan romantis?” jelasnya.
Ia juga menyarankan, saat menghubungi mantan sebaiknya kamu perlu pikirkan bagaimana mantan kamu menafsirkan kontak yang kamu berikan. Misal jika kamu tidak tertarik untuk kembali dalam hubungan bersamanya, kamu pastikan kontak yang diberikan tidak lebih sekadar teman biasa.
