Peluncuran Rudal Sarmat Sukses, Setan dari Rusia Mampu Bawa Hulu Ledak Nuklir ke Barat

- Kamis, 21 April 2022 | 15:47 WIB
Rudal Sarmat Rusia merupakan senjata antar benua berhulu ledak nuklir. (Foto/The Sun)
Rudal Sarmat Rusia merupakan senjata antar benua berhulu ledak nuklir. (Foto/The Sun)

Rusia berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat (ICBM) hingga membuat Presiden Vladimir Putin jumawa bahwa proyektil berkemampuan nuklir itu bisa membuat Nato dan Barat 'berpikir dua kali' untuk menyerang.

Putin yang melihat melalui televisi diberitahu oleh militer bahwa rudal yang dijuluki rudal 'Setan II' telah diluncurkan dari wilayah Plesetsk di barat laut Rusia dan mengenai sasaran di semenanjung Kamchatka di timur jauh pada hari Rabu (20/4/2022) waktu setempat.

“Saya mengucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat,” kata Putin kepada tentara dalam sambutan yang disiarkan langsung melalui televisi seperti yang dilansir Aljazeera, Kamis (21/4/2022).

“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal, dan membuat mereka yang – dalam panasnya retorika agresif – mencoba mengancam negara kita berpikir dua kali.”

Menurut Layanan Penelitian Kongres Amerika Serikat, Sarmat merupakan rudal balistik antarbenua berat terbaru yang diperkirakan akan dikerahkan Rusia dengan 10 atau lebih hulu ledak pada setiap rudal.

Itu telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan peluncuran uji cobanya tidak mengejutkan Barat, namun kondisi ini kian menegangkan saat lagi panas-panasnya geopolitik ekstrem atas perang Rusia di Ukraina.

-
Rusal Sarmat berhasil diluncurkan dengan sasaran wilayah Rusia di Timur jauh. (Foto/Russian Defence Ministry via Reuters)

 

“(Rudal) baru memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern. Itu tidak memiliki analog di dunia dan tidak akan lama lagi," kata Putin.

Kepala badan antariksa negara Rusia menyebut peluncuran di Rusia utara sebagai "hadiah untuk NATO".

Igor Korotchenko, pemimpin redaksi majalah Pertahanan Nasional Rusia, mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa rudal itu adalah sinyal ke Barat bahwa Moskow mampu melakukan “pembalasan yang menghancurkan yang akan mengakhiri sejarah negara mana pun yang telah melanggar batas keamanan Rusia dan rakyatnya”.

'Bukan kejutan'

Sementara itu uji coba rudal baru berkemampuan nuklir Rusia tidak dipandang sebagai ancaman bagi AS dan sekutunya, kata Pentagon pada hari Rabu.

Moskow sebelumnya telah memberitahu Washington tentang uji coba tersebut menyusul kewajiban berdasarkan perjanjian START Baru 2011, yang membatasi senjata nuklir kedua negara, kata Juru Bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby.

-
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyaksikan siaran langsung peluncuran rudal Sarmat. (Foto/The Sun)

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X