Perayaan Hari Raya Natal identik dengan adanya pemasangan aksesoris ataupun pernak-pernik perlengkapan Natal itu sendiri. Misalnya saja pohon Natal yang wajib harus dimiliki oleh setiap rumah.
Menghias pohon Natal merupakan sebuah tradisi dari Eropa dan Amerika yang kemudian berkembang dan diadaptasi oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa perayaan Natal harus ada pohon Natal?
Kehadiran pohon Natal rupanya telah ada sejak abad ke-16. Pertama kali, masyarakat Eropa yang menggunakan pohon Natal dan merayakan hari raya umat Kristiani ialah Jerman.
Baca Juga: Mewah dan Seharga Rp211 Miliar, Pohon Natal Ini Disebut Termahal di Dunia
Menurut legenda yang dikutip dari National Geographic, suatu malam ada seseorang yang sedang berjalan pulang melewati hutan untuk menuju kerumahnya. Karena situasi yang gelap, ia hanya mengandalkan cahaya dari atas langit, ia pun sempat melihat ke arah langit bahwa banyak bintang yang bersinar cerah melalui cabang-cabang pohon di atasnya.
Ketika sampai di rumah, ia pun berinisiatif menghias pohon yang ada di halaman rumah dengan lilin. Hal ini agar menciptakan pemandangan yang ia lihat sepanjang jalan tadi kepada keluarganya.
Rupanya keluarganya sangat senang melihat hal tersebut dan membuat warga sekitar meniru untuk menghias pohon di momentum Natal.
Tradisi ini pun berkembang hingga ke Amerika pada abad ke-19. Amerika mulai mengadopsi tradisi menghias pohon dengan lilin dikala menjelang Natal.
Namun, dikarenakan di beberapa tempat pada akhir tahun selalu berlangsung salju, maka beberapa orang mengambil inisiatif untuk membuat dekorasi pohon di dalam rumah agar tetap indah pada saat Natal.
Hal ini lah yang hingga kini menjadi tradisi dan kebiasaan umat Kristiani untuk merayakan Natal dengan membuat pohon Natal.
