Perlukah Kita Melakukan Vaksinasi Booster untuk Cegah COVID-19 Varian Delta?

- Minggu, 18 Juli 2021 | 13:33 WIB
Orang yang melakukan vaksinasi COVID-19. (photo/REUTERS/MAYELA LOPEZ)
Orang yang melakukan vaksinasi COVID-19. (photo/REUTERS/MAYELA LOPEZ)

Para ahli mengatakan bahwa orang yang divaksinasi penuh pada COVID-19 di AS sangatlah terlindungi dari varian delta yang sangat menular, dan belum memerlukan suntikan booster.

"Orang Amerika yang telah divaksinasi lengkap tidak memerlukan suntikan booster saat ini," menurut pernyataan bersama dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Food and Drug Administration (FDA). 

"Kami terus meninjau data baru apa pun yang tersedia dan akan terus memberi informasi kepada publik." lanjutnya. 

Pernyataan itu muncul setelah Pfizer-BioNTech yang umumkan rencana untuk mencari otorisasi untuk suntikan booster di vaksin COVID-19. Meskipun semua produsen vaksin telah mempelajari suntikan booster untuk berjaga-jaga jika diperlukan, keputusan Pfizer untuk meminta izin begitu cepat mengejutkan para ahli, dan banyak dari mereka yang mengkritik pengumuman itu. 

Bukti saat ini menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson, semuanya sangat protektif pada varian Delta. Badan Obat Eropa mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah lebih dari dua suntikan COVID-19 yang akan diperlukan. Sebuah studi yang dilakukan Public Health England sendiri menemukan bahwa vaksin COVID-19 Pfizer adalah 88% efektif pada penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta. 

Studi lain dari Skotlandia dan Kanada juga temukan bahwa masing masing 79% dan 87% efektif, dalam cegah penyakit simtomatik dari varian itu. Tetapi, studi pendahuluan yang dilakukan Israel yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menemkan bahwa vaksin itu hanya 64% efektif dalam mencegah penyakit simtomatik, tetapi 93% efektif dalam mencegah penyakit serius dari Delta. 

"Data awal dari beberapa negara bagian selama beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa 99,5% kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat terjadi pada orang yang tidak divaksinasi,” Rochelle Walensky, direktur CDC, mengatakan pada 8 Juli saat konferensi pers.

"Kematian itu dapat dicegah dengan tembakan sederhana dan aman." lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X