Benarkah Alam Semesta Digambarkan Sebagai Ledakan Besar? Kuy Bahas Teori Big Bang!

- Selasa, 22 Maret 2022 | 16:39 WIB
Ilustrasi alam semesta. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Ilustrasi alam semesta. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Teori big-bang pertama kali dicetuskan oleh Georges Lemaître pada tahun 1927 tanpa nama kontemporernya yang kemudian diciptakan pada tahun 1950-an.

Jadi millennial, nama umum itu telah menyebutkan bahwa awal alam semesta digambarkan sebagai ledakan besar yang mirip supernova. Lantas apakah semesta memang terbentuk dari kembang api kosmik?

Nah, ini yang perlu kita catat bersama. Big-bang sama sekali bukan sebuah ledakan, setidaknya tidak dalam definisi umum.

Teori itu tidak meledak layaknya adegan pecah peluru, melainkan teori big-bang alam semesta berasal dari teori relativitas umum Albert Einstein dan gagasan bahwa alam semesta berkembang dari kumpulan energi padat yang sangat kecil yang disebut "Singularitas".

Maka, ketika teori bigbang disebut sebagai ledakan, bukan ya. Tidak ada ledakan, tetapi hanya ekspansi besar-besaran dari material yang sangat padat. Catat ya guys.

Sir Fred Hoyle dengan sinis menyebut teori itu sebagai "ledakan besar" dengan maksud menguranginya menjadi absurditas dan teori itu macet (jarang digunakan).

Hoyle percaya dan sangat bertentangan dengan teori big-bang, bahwa alam semesta itu sendiri tidak memiliki permulaan, melainkan komponen-komponen di dalamnya.

Menurutnya, hal itu disebut teori keadaan-mapan, yang popularitasnya telah menurun sehubungan dengan penerimaan umum teori big-bang.

Jika alam semesta tidak meledak, maka dari mana asalnya? Menurut teori dilansir Science Alert, alam semesta termasuk semua ruang, waktu, energi, dll. - dipadatkan menjadi entitas volume-nol yang sangat panas dengan kerapatan tak terbatas yang disebut singularitas.

Dalam fisika kerapatan dikuantifikasi dengan membagi massa dengan volume, artinya persamaan untuk menentukan kerapatan suatu singularitas dibagi dengan nol.

Alam semesta seperti yang kita ketahui (atau hampir tidak diketahui) adalah hasil dari perluasan dan pendinginan singularitas ini. 

Karena singularitas itu sendiri tidak berada di lokasi pada bidang ruang atau waktu, maka tidak ada pusat alam semesta; semuanya berkembang dari segala sesuatu yang lain pada tingkat yang sama.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X