Flamingo adalah burung air berkaki panjang yang biasanya ditutupi bulu berwarna merah muda cerah. Dengan nama yang berasal dari kata Spanyol atau Portugis yang berarti "berwarna api", burung-burung ini dikenal karena penampilannya yang semarak.
Warna merah muda pada bulu mereka, meskipun merupakan kualitas yang paling terkenal, bukanlah sifat turun temurun. Flamingo sebenarnya terlahir dengan warna abu-abu kusam. Jadi, jika itu bukan bagian dari DNA mereka, mengapa burung-burung ini berwarna merah muda?
Untuk flamingo, frasa "Kamu adalah apa yang kamu makan" memiliki lebih banyak kebenaran daripada yang mungkin terjadi pada manusia.
Dilansir Encyclopedia Britannica, Jumat (18/2/2022), warna merah muda cerah flamingo berasal dari beta-karoten, pigmen merah-oranye yang ditemukan dalam jumlah tinggi di dalam alga, larva lalat air asin, dan udang air asin yang dimakan flamingo di lingkungan lahan basah mereka.
Baca juga: Michiaki Takahashi, Ahli Virologi yang Temukan Vaksin Cacar Air & Selamatkan Jutaan Nyawa
Dalam sistem pencernaan, enzim memecah karotenoid menjadi pigmen yang diserap oleh lemak di hati dan disimpan, untuk flamingo, di bulu dan kulit. Untuk benar-benar mewarnai atribut eksternal tersebut, karotenoid harus dicerna dalam jumlah yang sangat besar.
Karena makanan flamingo hampir secara eksklusif berisi makanan lezat yang mengandung karotenoid, burung tidak memiliki masalah untuk mewarnai diri mereka sendiri. Manusia, di sisi lain, perlu makan cukup banyak wortel (makanan yang sangat kaya karotenoid sehingga memberi pigmen nama mereka) untuk mengubah kulit mereka menjadi warna oranye.
Ada enam spesies flamingo yang berbeda, yang ditemukan di berbagai tempat di seluruh dunia. Karena habitat dan sumber makanan berbeda dari satu tempat ke tempat lain dan musim ke musim, warna burung juga bervariasi. Beberapa flamingo berwarna merah muda lebih gelap atau lebih cerah, yang lain lebih oranye atau merah, dan yang lain berwarna putih bersih.
