SilkAir Penerbangan 185, Kecelakaan yang Disebabkan Bunuh Diri Sang Kapten Demi Asuransi

- Senin, 25 April 2022 | 20:36 WIB
Tragedi kecelakaan pesawat SilkAir Penerbangan 185. (Photo/Wikipedia)
Tragedi kecelakaan pesawat SilkAir Penerbangan 185. (Photo/Wikipedia)

SilkAir Penerbangan 185 adalah layanan penerbangan komersial rutin maskapai penerbangan SilkAir dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia ke Bandara Changi, Singapura.

Pesawat ini mengalami kecelakaan pada 19 Desember 1997 dan jatuh di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan. Setidaknya tercatat ada 104 orang yang ada di dalam pesawat

Dari 104 orang tersebut, sebanyak 97 orang adalah penumpang dan 7 lainnya adalah awak kabin, termasuk pilot Tsu Way Ming dari Singapura dan kopilot Duncan Ward dari Selandia Baru.

Berdasarkan investigasi yang dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia dengan tim ahli dari NTSB Amerika, Singapura, dan Australia, ternyata ada fakta aneh di baliknya.

NTSB mengeluarkan pernyataan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh tindakan Kapten Tsu yang sengaja menjatuhkan pesawatnya ke laut (bunuh diri). Ada beberapa penyebab yang dianggap kemungkinan tersebut.

1. Masalah Keuangan

Kapten Tsu mengalami masalah keuangan keluarga, di mana ia dilaporkan mengalami kerugian dalam investasi keuangan, dan hutang tagihan kartu kreditnya yang lebih besar dari kemampuannya membayar. Terlebih dari gajinya sebagai pilot.

2. Membeli Polis Asuransi

Kapten Tsu membeli polis asuransi beberapa hari sebelum kejadian pesawat itu jatuh. Sementara, pada hari kecelakaan, jaminan perlindungan asuransi dari polisnya mulai berlaku.

Hal ini kemudian membuatnya untuk terdorong melakukan bunuh diri dengan menjatuhkan pesawat tersebut untuk mendapatkan uang santunan asuransi sebagai pengganti kerugian investasinya sebelumnya.

3. Mendapatkan Teguran Berulang Kali

Selain itu, dari fakta yang ditemukan tim investigasi, ia juga dilaporkan beberapa kali mendapat teguran disiplin dari SilkAir, termasuk satu tindakan yang berkaitan dengan memanipulasi sekring dari perekam suara kokpit (CVR).

4. Berkonflik

Kemudian pada laporan lain, disebutkan bahwa ia juga berkonflik dengan Kopilot Ward dan beberapa rekannya yang meragukan kemampuannya memimpin sebagai Kapten Pilot.

5. Mantan Pilot dan Instruktur

Kapten Tsu adalah mantan pilot dan instruktur A-4 Skyhawk Angkatan Udara Singapura. Ia memiliki pengalaman dengan pesawat tersebut selama 20 tahun.

Selama karirnya, ia pernah mengalami musibah, yaitu kehilangan 4 teman satu skuadronnya ketika latihan terbang rutin, setahun sebelum kecelakaan. Dampak psikologis dari musibah ini diduga mengubah kepribadian Tsu yang berujung pada kecelakaan pesawat SilkAir tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X