Belum lama ini, para arkeolog menemukan koin langka Dinasti Umayyah. Koin yang ditemukan di situs arkeologi Halit, Provinsi Dawadimi, Riyadh tersebut diperkirakan berasal dari tahun 85 H.
Penemuannya diungkap oleh Komisi Warisan Budaya Arab Saudi melalui proyek penggalian situs arkeologi Halit di Provinsi Dawadimi.
Menurut laporan The National News, Komisi Warisan mengklaim koin langka tersebut menjadi bukti betapa pentingnya situs arkeologi Halit. Khususnya pada era awal Islam.
Peradaban Jazirah Arab
Tak hanya koin kuno tersebut, para arkeolog juga menemukan mithqal, yang digunakan untuk mengukur logam, tulisan Arab awal, hingga pasar pemukiman.
Selain itu, ditemukan juga kamar-kamar yang letaknya bersebelahan dengan pintu masuk samping masjid.
Menurut laman Saudi Gazette, temuan-temuan itu semakin menunjukkan seberapa pentingnya situs arkeologi Halit.
Situs tersebut memberikan sumbangsih dalam peradaban Jazirah Arab, khususnya selama periode Bani Umayyah. Temuan tulisnya cocok dengan analisis ilmiah yang telah dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Sisi Gelap Dinasti Ming, Kaisarnya Gemar Koleksi Ribuan Selir untuk Disiksa dan Dibunuh
Adapun situs arkeologi Halit sendiri merupakan situs pertambangan yang berasal dari zaman Bani Umayyah.
Sebelumnya, situs itu disebut dengan Madaan Al-Najadi yang artinya Logam Al-Najadi yang dimiliki oleh putra Najad bin Musa bin Saad bin Abi Waqqas.
Keislaman Era Bani Umayyah
Bani Umayyah sendiri merupakan kekhalifahan Islam pertama setelah Khulafaur Rasyidin yang berarti kekhalifahan kedua setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Kekuasaan Bani Umayyah berjalan hampir satu abad, tepatnya 90 tahun. Selama itu pula Islam mengenai pasang surut kejayaan.
Baca juga: Temuan Koin 'Sultan' Dinasti Umayyah di Tapteng, Sejarawan: Ini Tafsir Baru Masuknya Islam
Menurut buku Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayah oleh Prof DR Abdussyafi Muhammad Abdul Latif, masa kekuasaan Bani Umayyah berlangsung pada tahun 41 H hingga 132 H. Sepanjang masa kekhalifahan itu, Islam mengalami perluasan.
