Fakta Hutan Nigeria yang Makin Sirna, Dulunya Ada 15 Pohon yang Ditebang di Satu Lokasi

- Rabu, 8 Juni 2022 | 21:00 WIB
Penebang kayu Egbontoluwa Marigi, 61 tahun, mendayung kayunya dari hutan yang terendam air ke sungai di Ipare, Negara Bagian Ondo, Nigeria, 14 Oktober 2021. (ANTARA/Reuters/Nyancho Nwa
Penebang kayu Egbontoluwa Marigi, 61 tahun, mendayung kayunya dari hutan yang terendam air ke sungai di Ipare, Negara Bagian Ondo, Nigeria, 14 Oktober 2021. (ANTARA/Reuters/Nyancho Nwa

Hutan di Nigeria kini makin sirna. Jauh di dalam hutan di desa Ebute Ipare, Nigeria, Egbontoluwa Marigi mengukur sebatang pohon mahoni yang tinggi, lalu menebangnya dengan kapak dan parang.

Ketika pohon tersebut tumbang usai mengeluarkan bunyi gemeretak, dia pergi ke tempat lain untuk mencari pohon berikutnya.

Sementara itu, di sekelilingnya tunggul-tunggul bekas tebangan bertebaran di hutan berawa itu, seakan jadi pengingat bahwa di situ pernah berdiri pohon-pohon yang tinggi.

Pohon-pohon tinggi yang bisa menyelamatkan bumi itu kini hilang akibat penebangan liar yang semakin marak terjadi di negara bagian Ondo, barat daya Nigeria.

Seorang penebang pohon mengatakan bahwa dulunya ia dan penebang lainnya bisa menebang 15 pohon di satu lokasi. Namun, kini mereka kesulitan mendapat pohon karena sudah habis ditebang.

"Kami dulu bisa menebang lebih dari 15 pohon di satu lokasi, tapi kini jika kami mendapatkan dua pohon, itu seperti berkah buat kami," kata penebang tersebut.

Dari tahun 2001 hingga 2021, Nigeria sendiri sudah kehilangan 1,14 juta hektare hutan, yang setara dengan 11 persen penurunan luas hutan sejak 2000.

Penurunan itu juga sebanding dengan 587 juta ton emisi karbon, menurut Global Forest Watch, platform penyedia data dan pemantau hutan. Usai menebang sebuah pohon, Marigi menandai batangnya sebagai pesan bagi penebang lain bahwa tebangan itu adalah miliknya.

Batang-batang pohon akan diangkut lewat anak sungai dan sungai besar ke pusat perdagangan Nigeria, Lagos.

"Di zaman leluhur, kami punya pohon-pohon besar tetapi sayangnya yang kita miliki sekarang hanyalah pohon-pohon kecil dan kami bahkan tidak membiarkannya jadi lebih besar sebelum ditebang," ungkap Marigi.

Pohon yang ditebang diambil kayunya, kemudian membuka lahan pertanian atau memenuhi kebutuhan energi bagi populasi yang terus bertambah, mengancam keberlangsungan hutan alami di Nigeria.

Marigi sendiri paham bahwa hutan harus dilindungi. Namun, yang terpenting baginya adalah mencari nafkah.

Berbulan-bulan setelah menebang pohon, Marigi kembali lagi ke hutan itu untuk menarik batang kayu dan mengikatnya menjadi rakit. Dia punya simpanan lebih dari 40 gelondong.

Bersama-sama penebang lain, dia menyewa sebuah kapal penarik untuk mengangkut rakit-rakit gelondong melewati sungai dari Ondo ke Lagos.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X