Kamu mungkin pernah mendengar "air mata buaya" dari sekitarmu. Istilah ini biasanya digunakan untuk pria yang dianggap hanya berpura-pura sedih alias tidak tulus. Istilah tersebut sebenarnya muncul bukan tanpa alasan.
Sumber utama dari frasa ini adalah deskripsi buaya abad ke-14 oleh Sir John Mandeville; ular-ular ini membunuh manusia dan mereka (buaya) memakannya sambil menangis dan ketika mereka memakannya dengan menggerakkan rahang atas bukan rahang bawah.
Jadi, apakah benar-benar menangis tidak tulus saat saat mereka memakan mangsanya? Benar, buaya memang menangis saat memakan mangsanya, namun bukan berarti karena mereka merasa sedih.
Baca juga: Cari Mainan Plastik, Pemulung Tewas Menggenaskan Usai Diterkam Buaya
Dikutip dari Thought.co, buaya mengeluarkan air mata untuk menjaga mata mereka dilumasi dan kelembaban sangat penting ketika reptil ini berada di darat. Mungkin juga tindakan makan merangsang saluran air mata buaya, berkat susunan unik rahang dan tengkoraknya.
Hal senada juga diungkapkan oleh ahli buaya Adam Britton, buaya terlihat seperti menangis atau mengeluarkan air mata karena menggigit mangsanya dengan keras. Bahkan, Adam Britton percaya buaya memiliki cadangan air mata besar di bawah mata yang terhubung dengan rahang.
Selain itu, air mata buaya juga bisa berfungsi untuk melindungi mata ketika sedang bertarung dengan musuh. Nah, air mata ini nantinya bisa membantu menjaga mata buaya agar tidak rusak.
Karena itulah muncul istilah "air mata buaya" untuk orang yang menangisnya bukan karena benar-benar sedih alias tidak tulus.
