Mengerikan, Deretan Eksekusi Hukuman Paling Sadis di Berbagai Negara

- Sabtu, 4 April 2020 | 18:50 WIB
Ilustrasi orang yang akan di eksekusi mati. (Pexels/Donald Tong)
Ilustrasi orang yang akan di eksekusi mati. (Pexels/Donald Tong)

Penerapan hukuman di suatu tempat bergantung pada daerah itu sendiri, ditambah perkembangan zaman yang boleh jadi menyumbang perubahan bagi ketetapan yang ada.

Seperti yang diketahui hukuman mati menjadi tingkatan paling akhir dari suatu hukuman. Dimana pelaku kesalahan akan dieksekusi dengan cara-cara tertentu hingga akhirnya meregang nyawa.

Nah ternyata, di zaman dulu, eksekusi mati dilakukan dengan cara-cara yang sangat sadis dan perlakuan-perlakuan yang menyiksa. Seperti apa kesadisannya?

1. Flaying

-
Ilustrasi eksekusi flaying. (Pexels/Lum3n)

Cara satu ini rasanya menjadi penyiksaan yang tanpa akhir, hal ini lantaran eksekusi dilakukan dengan cara menguliti hidup-hidup seseorang, dimana orang yang dihukum telah diikat atau dipaku di atas meja.

Tak hanya sampai menguliti, otot-otot dari tubuh yang terpampang akibat terlepasnya kulit, kemudian ditaburi garam sehingga menimbulkan rasa sakit luar biasa. Lalu, banyaknya darah yang hilang akibat proses ini mengakibatkan kematian.

Eksekusi dengan cara ini sempat lama digunakan di Timur Tengah serta Afrika, yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa takut orang yang melakukan kejahatan pada masa itu.

2. Dikubur Hidup-hidup

-
Ilustrasi hukuman sadis dengan cara dikubur hidup-hidup. (Pexels/Skitterphoto)

Diketahui kalau eksekusi dengan cara ini termasuk paling populer pada zaman dulu, karena cara ini boleh dibilang paling instan tanpa membutuhkan peralatan-peralatan tertentu serta bisa dilakukan secara masal.

Singkatnya sang eksekutor akan mengubur tawanan yang akan dieksekusi ke dalam tanah secara hidup-hidup. Hingga akhirnya tawanan akan meregang nyawa karena kehabisan nafas.

Sejumlah sumber menyebutkan kalau eksekusi dengan cara ini diketahui digunakan terakhir di masa Nanking Massacre, di mana tentara Jepang mengubur hidup-hidup penduduk Tiongkok.

3. Scaphism

-
Ilustrasi eksekusi scaphism. (Pexels/veeterzy)

Eksekusi dengan cara ini dilakukan dengan membuat diare begitu parah orang yang akan dihukum. Caranya yakni dengan mengikat seseorang dalam keadaan tanpa sehelai benang di sebuah pohon, kemudian eksekutor dengan paksa memberi madu dan susu kepada orang yang dihukum tersebut.

Oleh karenanya akan hasilkan diare yang begitu parah, selain itu serangga akan tertarik mendekati orang yang terikat tersebut akibat madu yang menempel ditubuhnya, dan bahkan mengigitnya.

Cara asal Persia Kuno ini membuat orang yang dieksekusi mati perlahan sekitar 14 hari, yang mana biasanya kematian tersebut diakibatkan kelaparan dan dehidrasi.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X