Pulau Sumba yang terletak di wilayah Nusa Tenggara Timur selalu menarik minat wisatawan karena keindahan alam dan budayanya.
Salah satu budaya nenek moyang daerah ini yang menarik adalah Pasola atau dalam bahasa Sumba disebut "Pahola". Tradisi ini dirayakan untuk menyambut masa panen sekaligus untuk memulai masa tanam.
Pasola berasal dari kata "Pa" yang artinya permainan dan "Sola" atau "Hola" yang berarti tongkat lembing kayu. Artinya, permainan dengan menggunakan tongkat kayu lembing.
Meski disebut permainan, namun Pasola tak sekadar ajang untuk bersenang-senang.
Saat Pasola digelar, maka semua warga akan tumpah ruah di sebuah padang rumput luas termasuk juga para wisatawan.
Setelah itu dibagi dua kelompok yang terdiri dari 100 pemuda lebih di masing-masing kelompok.
Kedua kelompok bersenjatakan tombak atau lembing kayu yang tumpul dan juga kuda sebagai sarananya. Keduanya lalu akan saling serang dengan melemparkan lembing ke arah lawan.
Meski tumpul, namun lembing kayu tadi bisa jadi melukai dan membawa jatuh korban.
Permainan pasola ini diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat antara lain Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura.
