Johanes Hubertus Eijkenboom alias Johnny Indo atau Umar Billah dikabarkan telah meninggal dunia pagi tadi (26/1/2020) pukul 07.42 WIB.
Sosoknya dikenal sebagai pemimpin perampok yang menjarah beberapa toko emas di era 70-an. Hasil rampokannya diberikan kepada fakir miskin yang membutuhkan seperti tokoh cerita Robin Hood.
Sebagai perampok berwajah tampan.
Ia kerap merampok di siang hari bersama kelompoknya Pachinko. Aksi paling terkenal Johny Indo adalah merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979.
Dalam aksinya, ia memerintahkan anak buahnya untuk tidak menyakiti korbannya. Karena yang mereka incar saat itu hanya harta emasnya.
Koran era 70-an juga sempat menyebutnya sebagai perampok berwajah tampan. Mengingat Johnny Indo memiliki wajah blasteran.
Johny Indo berhasil ditangkap di Sukabumi dan dijatuhi hukuman penjara 14 tahun. Ia pun dijebloskan ke penjara Nusakambangan.
Namun baru tiga tahun menjalani hukuman, ia dan gerombolan berjumlah 34 orang berusaha melarikan diri dari Nusakambangan, tetapi kemudian ia berhasil ditangkap setelah bertahan selama 12 hari.
Jadi Aktor
Selepasnya dari penjara, Johnny Indo mendapat tawaran bermain film. Khususnya film kisah perjalanan hidupnya sebagai perampok dan pelariannya dari Nusakambangan.
Film Johny Indo dirilis pada tahun 1987. Ia kemudian memainkan beberapa film lainnya, seperti Badai Jalanan (1989), Titisan Si Pitung (1989), dan lain-lain.
Jadi mualaf dan bertobat.
Johny Indo sempat bertobat dan memeluk agama Islam. Ia berulang kali dikenal sebagai pendakwah.
Namun menjelang akhir hayatnya, Johny sempat kembali memeluk agama Kristen karena istri pertamanya. Ia menyesal telah meninggalkan sang istri dan anaknya. Ia disemayamkan di Gereja GPdI Immanuel Pdt. Stela Tiah, Tangerang.
