Benarkah Manusia hanya Menggunakan 10 Persen Otaknya?

- Kamis, 2 Juni 2022 | 16:37 WIB
Ilustrasi otak manusia. (Pexels/Meo)
Ilustrasi otak manusia. (Pexels/Meo)

Kamu mungkin pernah mendengar bahwa manusia hanya menggunakan 10 persen kemampuan otaknya. Tidak diketahui bagaimana awal mulanya mitos tersebut muncul dan berkembang.

Terkait hal tersebut, ilmuwan meyakini bahwa manusia menggunakan seluruh kemampuan otak mereka sepanjang hari. Terlepas dari buktinya, mitos 10 persen telah menginspirasi banyak refrensi dalam imajinasi budaya.

Dikutip dari Thought, sebuah studi tahun 2013 menunjukkan bahwa sekitar 65 persen orang AMerika mempercayai mitos tersebut. Para ilmuwan juga telah menunjukkan bahwa berbagai bagian otak bertanggung jawab untuk fungsi tertentu, baik itu mengenali warna hingga memecahkan masalah.

Berlawanan dengan mitos 10 persen, para ilmuwan telah membuktikan setiap bagian otak merupakan bagian integral dari fungsi kita sehari-hari, berkat teknik pencitraan otak seperti tomografi emisi positron dan pencitraan resonansi magnetik fungsioanal.

Peneliti belum pernah menemukan area otak yang sama sekali tidak aktif. Banyak studi pencitraan otak yang mengukur aktivitas otak ketika seseorang melakukan tugas tertentu menunjukkan bagaimana bagian-bagian otak yang berbeda bekerjasama.

Baca juga: Mitos atau Fakta Menguap Bisa Menular ke Orang Sekitar?

Misalnya, saat kamu membaca teks ini di smartphone, beberapa bagian otak kamu, termasuk yang bertanggung jawab atas penglihatan, pemahaman membaca dan memegang ponsel kamu akan lebih aktif.

Namun, beberapa gambar otak secara tidak sengaja mendukung mitos manusia hanya menggunakan 10 persen otaknya, karena mereka sering menunjukkan bintik-bintik terang kecil di otak yang berwarna abu-abu.

Ini mungkin menyiratkan bahwa hanya titik terang yang memiliki aktivitas otak, namun bukan itu masalahnya.

Sebaliknya, bercak berwarna mewakili area otak yang lebih aktif saat seseorang melakukan tugas dibandingkan saat tidak. Penolakan yang lebih langsung terhadap mitos 10 persen ini biasanya dialami oleh orang yang stroke atau keracunan karbonmonooksida.

Apa yang tidak dapat mereka lakukan lagi sebagai sebagai akibat dari kerusakan itu, atau masih melakukan hal yang sama dengan baik.

Jika mitos 10 persen itu benar, kerusakan pada 90 persen otak mungkin tidak akan memengaruhi fungsi sehari-hari.

Namun penelitian menunjukkan bahwa merusak bahkan bagian yang sangat kecil dari otak mungkin memiliki konsekuensi yang menghancurkan.

Misalnya, kerusakan pada area Broca menghambat pembentukan kata yang tepat dan berbicara dengan lancar, meskipun pemahaman bahasa secara umum tetap utuh. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X