The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Mengapa Saat Ketakutan Tubuh Kita Gemetar dan Pikiran Menjadi Buyar?
Ilustrasi ketakutan. (Pixabay)
Fakta Dan Mitos

Mengapa Saat Ketakutan Tubuh Kita Gemetar dan Pikiran Menjadi Buyar?

Ini penjelasannya!

Selasa, 28 Desember 2021 16:42 WIB 28 Desember 2021, 16:42 WIB

INDOZONE.ID - Rasa takut pasti dimiliki oleh setiap orang pada hal tertentu. Namun, setiap orang memiliki cara mereka masing-masing untuk meredakan rasa takut tersebut. Takut akan gelap misalnya, seseorang tentu akan menghidupkan lampu atau selalu membawa penerangan jika dirinya tahu akan menghadapi hal tersebut.

Ketakutan sebenarnya adalah hal yang alami terjadi pada manusia, hal ini lantaran rasa takut termasuk mekanisme dalam bertahan hidup. Sebab proses takut melibatkan kinerja tubuh hingga otak manusia yang mengakibatkan perasaan yang tidak nyaman.

Baca Juga: Takut pada Ibu Mertua? Mungkin Kamu Sedang Mengalami Kondisi Ini

Lalu, apa sebenarnya yang terjadi saat kita merasakan ketakutan?

Otak merupakan pusat sistem tubuh kita bekerja lantaran tempat bersarangnya sistem saraf dalam tubuh. Semua aktivitas dimulai dari otak, termasuk rasa takut. Saat rasa takut melanda, itu artinya otak sedang mengaktifkan serangkaian reaksi pada inti saraf yang mengeluarkan respons pada tubuh.

Asal-usul rasa takut
Ilustrasi ketakutan. (Pexels)

Pada bagian otak terdapat bagian bernama amigdala yang berfungsi sebagai pengatur perasaan takut yang kita rasakan. Saat kita merasa takut atau stres, amigdala akan aktif dan otak sadar akan dikesampingkan fungsi kerjanya.

Bersamaan dengan hal itu, hormon dan neurokimia pun juga ikut bereaksi yang membuat jantung berdenyut kencang. Oleh karena itulah setiap merasakan takut, kita akan deg-degan di bagian jantung.

Selanjutnya tubuh akan memberikan reaksi dengan meningkatkan kewaspadaan yang membuat otak dan tubuh tetap fokus sampai rasa takut itu hilang. Makanya ketika takut, alat indra kita semakin peka terhadap rangsangan dari luar.

Namun, hal tersebut tidak akan lebih parah seiring bertambahnya usia. Lantaran saat beranjak dewasa, amigdala dan otak depan semakin terhubung sehingga dapat mengelola rasa takut.

TAG
M Fadli
Abdul Fattah
M Fadli
Editor
JOIN US
JOIN US