Bukan karena Pemanasan Global, Ancaman Es Kutub Mencair Berasal dari Gletser Bumi!

- Rabu, 27 April 2022 | 10:30 WIB
Ilustrasi es kutub mencair. (freepik)
Ilustrasi es kutub mencair. (freepik)

Selama ini kita sangat mewaspadai pemanasan global yakni meningkatnya suhu di permukaan Bumi bakal menyebabkan yang namanya es kutub mencair.

Teriknya matahari diduga akan membuat es yang ada di Kutub Utara maupun Selatan akan mencair. Tentunya fenomena ini akan mengancam makhluk hidup yang ada di dunia, lantaran peningkatan volume air laut di Bumi tentu akan meningkat dan membuat beberapa daerah tenggelam.

Baca Juga: Silfra, Retakan Atlantik yang Pisahkan Benua Eropa dan Amerika

Namun, menurut data yang dipaparkan dalam jurnal Nature Geoscience, ancaman es kutub mencair bukanlah dari pemasan global atau peningkatan suhu di permukaan Bumi.

Melainkan jurnal tersebut memaparkan bahwa ancaman es di Kutub akan mencair berasal dari gletser atau bagian bawah lempengan daratan di Kutub Selatan.

Dalam penelitian tersebut, ilmuwan menyelidiki garis landasan gletser Antarktika lainnya, seperti Gletser Pope, Smith, dan Kohler, melalui satelit. Semuanya memiliki tanda-tanda kemunduran garis landasan akibat pemompaan pasang-surut.

Artinya, ketika air pasang semakin tinggi maka seluruh lapiran es pun meningkat. Dengan mengukur seberapa banyak pergerakannya di bagian atas karena pasang-surut tersebut, mereka dapat melihat bagaimana garis landasan berada di bagian bawah gletser.

Pietro Milillo, fisikawan University of Houston, AS mengatakan pengukurannya mengerikan terjadi pada sekitar tahun 2017. Garis landasan Pope menyusut lebih dari tiga kilometer dalam 3,5 bulan.
Sementara di garis landasan Smith, dari 2016 sampai 2017, ada sekitar 2,5 kilometer penyusutan, dan ada lima kilomer penyusutan di Kohler.

Jika garis landasan itu mulai mundur, dapat menyebabkan rangkaian bencana. Semakin banyak bagian bawah gletser yang terkena air laut yang hangat, maka semakin mencair.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X