Selama ribuan tahun, pemandangan yang membingungkan kerap tampak di langit malam. Kadang-kadang, bulan raksasa tampak melayang di dekat Ufuk. Namun, saat satelit alami bumi itu naik ke atas, ia tampak menyusut menjadi sangat kecil.
Fenomena mencolok ini dikenal dengan ilusi bulan. Penampakan ilusi bulan ini telah didokumentasiklan dengan baik setidaknya sejak abad keempat SM. Tentu saja bulan tidak benar berubah ukuran. Tetapi, untuk menemukan penjelasan yantg tepat, para ilmuwan masih bingung hingga saat ini.
Pada abad keempat SM, salah seorang filsuf Yunani, Aristoteles memberi pendapat bahwa atmosfer bumi mungkin memperbesar citra bulan di Ufuk. Ia mengibaratkannya seperti halnya air yang dapat membuat objek tenggelam tampak lebih besar di mata kita.
Ufuk sendiri merupakan garis yang memisahkan Bumi dan Langit. Ufuk biasanya disebut juga sebagai horizon, cakrawala, ataupun kaki langit. Jelasnya, ufuk merupakan garis pembatas yang tampak mendatar lurus atau lengkung pada pemadangan antara bagian permukaan bumi dan bagian langit.
Sekarang, kita mengetahui bahwa atmosfer bumti tidak memberi efek semacam itu. Atmosfer bumi mungkin bisa mengubah warna dari bulan, tergantung pada bagaimana partikel itu membelokkan dan memfilter cahaya bulan, tetapi hanya itu yang bisa dilakukan.
Baru-baru ini, para psikolog mulai memahami bahwa penampakan bulan yang besar di dekat Ufuk merupakan contoh nyata dari tipuan atau dikenal ilusi optik, ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapkan mata manusia. Mudah bagi kita untuk melihat sendiri bahwa segala sesuatunya tidak seperti yang dilihat.
Untuk membukltikan ilusi ini, kamu bisa mencoba memasangkan kamera di tripod dan mengambil beberapa gambar Bulan ketika terbit dan saat Bulan sudah tinggi di langit. Bandingkan ukuran penampakan bulan itu dari foto-foto kamu. Dari foto itu, maka kamu dapat melihat sebenarnya tidak adanya perbedaan sama sekali.
