Bataan Death March, Perjalanan Mematikan Ribuan Tahanan Jepang

- Senin, 29 Juni 2020 | 10:00 WIB
Ilustrasi Bataan Death March. (thestrategybridge.org)
Ilustrasi Bataan Death March. (thestrategybridge.org)

Bataan Death March atau Barisan Kematian Bataan merupakan sebuah peristiwa dimana sekitar lebih dari 50.000 ribu serdadu Filipina dan Amerika Serikat menjadi tawanan Jepang. Mereka dipkasa untuk berjalan kaki dari Semenanjung Bataan menuju kota Tarlac. 

Perjalanan ini berawal setelah menyerahnya pimpinan tertinggi sekutu Filipina kepada Jepang pada 9 April 1942. 

Seluruh pasukan gabungan Filipina dan Amerika ini kemudian menjadi tawanan Jepang setelah itu.

Ribuan tawanan Jepang itu dipaksa berjalan kaki menuju Kamp O’Donnell, bekas markas militer Filipina di Capas.

Perjalanan dari Bataan menuju Kamp O’Donnell menempuh jarak sekitar 131 kilometer. 

Namun tentara Jepang tidak memberi para tawanan logistik. Mereka dibiarkan kekurangan makanan, mengalami kelaparan bahkan tak sedikit yang mendapat penyiksaan selama diperjalanan. 

Karena terlalu lemah untuk berjalan banyak para tawanan yang akhirnya meninggal. 

Sekitar  16 ribu orang Filipina dan 1.000 orang AS lainnya meninggal akibat tindak penganiayaan, kelaparan dan penyakit.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pimpinan komando invasi Jepang ke Filipina yaitu Letnan Jenderal Homma Masaharu dieksekusi mati karena menyebabkan kematian belasan ribu nyawa. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X