Bahaya Boeing 737, Pesawat China Eastern Airlines Jatuh Menyusul Dua Armada Jenis 737 Max

- Senin, 21 Maret 2022 | 17:07 WIB
Logo pesawat China Eastern Airlines terlihat pada Boeing 737-800 saat berada di Bandara Internasional Guangzhou Baiyun. (Sopa Images/Lightrocket/Getty Images)
Logo pesawat China Eastern Airlines terlihat pada Boeing 737-800 saat berada di Bandara Internasional Guangzhou Baiyun. (Sopa Images/Lightrocket/Getty Images)

Pesawat China Eastern Airlines Boeing 737 yang jatuh teryata baru dioperasikan akhir tahun lalu menyusul kecelakaan dua pesawat jenis 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.

Semua pesawat 737 Max dilarang terbang setelah penerbangan Ethiopian Airlines jatuh, menewaskan 157 orang pada 10 Maret 2019.

Kecelakaan fatal lainnya juga menewaskan 189 orang juga pernah dialami maskapai Lion Air di Indonesia pada 29 Oktober 2018.

Armada pesawat boeing 737 Max di seluruh dunia berjumlah 387 pesawat yang dikandangkan. Boeing telah mengakui bahwa perusahaan itu mengakui ada masalah dengan jet 737 Max-nya karena ada dua kecelakaan fatal yang melibatkan penduduk sipil.

Seperti yang dilansir Global Times, setelah pesawat Boeing 737 jatuh di China dengan penumpang 133 orang di dalamnya, saham China Eastern Airlines yang terdaftar di AS anjlok lebih dari 10% sebelum pembukaan pasar.

Jatuh di pegungungan di China Selatan

Sebuah pesawat China Eastern Airlines dengan penumpang 133 orang di dalamnya jatuh di pegunungan di China bagian selatan pada Senin saat dalam penerbangan dari kota Kunming ke Guangzhou

Menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pesawat dengan nomor penerbangan MU5735 yang terlibat dalam kecelakaan itu merupakan pesawat jenis Boeing 737.

Menurut penyiar CCTV media pemerintah di China, untuk saat ini jumlah korban belum diketahui karena tim penyelamatan sedang dalam perjalanan.

Berdasarkan data FlightRadar24 menunjukkan penerbangan pesawat China Eastern Airlines berangkat dari kota barat daya Kunming pada pukul 13:11. (0511 GMT).

Sementara itu pelacakan penerbangan berakhir, pesawat hilang dalam radar pada pukul 14:22. (0622 GMT) di ketinggian 3.225 kaki dengan kecepatan 376 knot.

Pesawat itu seharusnya mendarat di Guangzhou, di pantai timur, pada pukul 15:05 (0705 GMT).

Situs China Eastern Airlines langsung menampilkan warna hitam dan putih. Itu dilakukan maskapai penerbangan sebagai tanggapan atas kecelakaan, tanda memberikan penghormatan kepada para korban.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X