Berikut Mitos-mitos Seputar Vape yang #KAMUHARUSTAU!

- Senin, 8 Februari 2021 | 19:55 WIB
Ilustrasi (Unsplash/Nery Zarate)
Ilustrasi (Unsplash/Nery Zarate)

Tingginya angka pengguna vape di tanah air disebabkan karena banyak orang mengklaim bahwa vape adalah alternatif yang sehat dibandingkan merokok. Asap yang dikeluarkan juga disinyalir tidak akan membuat orang sekitar terganggu.

Namun faktanya, masih banyak informasi yang salah mengenai rokok elektrik tersebut. Banyak pengguna yang menolak untuk percaya ada bahaya di balik vape.

Berikut beberapa pembahasan mitos mengenai vape yang tidak banyak diketahui banyak orang:

1. Mitos Vape Tidak Mengandung Nikotin

Hal tersebut adalah salah. Vape masih mengandung nikotin walau dalam jumlah yang tidak lebih banyak daripada rokok. Tingkat nikotin dalam vape biasanya memiliki satuan mg/ml. Semakin besar angkanya, semakin tinggi pula konsentrasi zat berbahaya tersebut.

2. Mitos Uap yang Dihirup Murni dan Tidak Berbahaya

Data CDC menyebut bahwa cairan yang dihisap saat vaping mengandung propilen glikol, nikotin, zat perasa, zat karsinogenik (penyebab kanker), logam berat, dan zat-zat tambahan lainnya.

Propilen glikol jika dilarutkan dan diuapkan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernapasan. Sementara, zat perasa dalam liquid vape ternyata  bisa membahayakan paru-paru ketika dihirup.

3. Mitos Vape Dapat Menjadi Alternatif untuk Berhenti Merokok

Sebuah studi yang mendalami mengenai hal ini menunjukkan hasil yang ambigu. Pasalnya, kebiasaan merokok bisa dikurangi tetapi tidak berhasil untuk dihentikan. 

Tidak hanya itu, sebenarnya tujuan dari berhenti merokok adalah untuk menghindarkan tubuh dari nikotin. Namun dengan beralih ke vape, tujuan tersebut akan sulit untuk tercapai.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Putri Octapia Saragih

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X