Sebuah makam berada sendirian di pinggir Jalan Rajek Wesi, Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu, Jawa Timur. Hingga kini, tak ada satupun masyarakat tahu pasti siapa yang dimakamkan di makam tersebut.
Keberadaan makam ini awalnya ditemukan saat area Hutan Klemuk yang ada di bawah Gunung Banyak dibuka untuk dijadikan sebagai jalur alternatif. Jalur tersebut menghubungkan Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu dengan Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Saat itu kondisi makam masih sangat sederhana yang terlihat hanya batu nisannya saja. Sebagai bentuk penghormatan, selanjutnya makam ini diperbaiki. Ada yang menduga, orang yang dimakamkan di sini adalah seorang nenek yang dulu menjaga Hutan Klemuk.
Usai dibangun, makam ini lalu disakralkan oleh warga setempat. Masyarakat menyakini sang nenek adalah seorang yang sakti mandraguna karena berani tinggal sendirian di dalam hutan yang angker selama bertahun-tahun bahkan hingga akhir hayatnya. Warga pun menyebutnya sebagai Mbah Klemuk.
Saat ini, jalur alternatif di Hutan Klemuk yang diberi nama Jalan Rajekwesi oleh Pemerintah Kota Batu dan menjadi idola para pengguna jalan. Pasalnya keberadaan jalur ini bisa memangkas jarak dan waktu dari arah Kota Batu menuju Kabupaten Malang atau sebaliknya.
Sayangnya, jalur alternatif yang membelah hutan ini lambat laun berubah menjadi jalur tengkorak. Lantaran kondisi jalan naik terjal jika ditempuh dari arah Kota Batu dan menurun curam jika ditempuh dari arah Kabupaten Malang. Kondisi tersebut diduga menjadi penyebab seringnya terjadi kecelakaan.
Bukan hanya sepeda motor saja, mobil keluarga, travel hingga bus pariwisata pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di jalur ini. Penyebabnya beragam, ada yang mendadak mesinnya mati dan ada pula yang mengalami rem blong.
Masyarakat pun mulai mengaitkan rentetan kejadian kecelakaan itu dengan keberadaan makam misterius tersebut. Apalagi para pengendara yang mengalami kecelakaan di jalur ini, rata-rata karena ugal-ugalan seakan tidak menghargai keberadaan makam tersebut.
Anggapan atau mitos ini telah mengakar kuat di kalangan warga setempat selama bertahun-tahun. Karena itu pula warga sering berpesan agar para pengendara tidak ugal-ugalan saat memilih jalur ini. Pesan lainnya adalah agar pengendara membunyikan klakson sebelum menyusuri jalur tersebut.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
