Peneliti Sebut Menangis Karena Mantan, Ternyata Bisa Buat Kurus

- Rabu, 11 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Ilustrasi menangis (pixabay)
Ilustrasi menangis (pixabay)

Dalam menjalin kisah asmara, ada saja hal yang akan menjadi penghambat sehingga hubungan berjalan tidak mulus. Tak ayal, kondisi tersebut bisa memungkinkan terjadinya keretakan.

Untuk mengakhiri hubungan yang telah dijalin lama, tentu tak mudah, lantaran akan timbul perasaan kehilangan yang tentu membuat segala sesuatu menjadi hampa saat dilakukan sendiri.

Bagi sebagian orang, mengakhiri sebuah hubungan dapat menimbulkan efek sedih yang berlarut, hingga menyebabkan stres. Jika itu terjadi, maka akan memancing hormon kortisol untuk keluar.

Dikutip dari Bright Side, Rabu (11/8), hormon kortisol berfungsi untuk merespon stres yang bisa mengakibatkan obesitas. Tentu kita tahu, jika hormon itu bisa membantu kita melawan rasa stres.

Namun yang jadi masalah, saat ini orang-orang hanya meluapkan rasa stres dengan duduk dan meredam rasa amarahnya. Itu membuat, tubuh kita berpikir jika kita telah menggunakan kalori untuk mengatasi rasa stres, yang membuat kita berpikir untuk mengisi kalori yang telah hilang, salah satunya dengan banyak makan.

Namun, peneliti menyebut, saat kita menangis secara emosional, tubuh kita akan mengeluarkan hormon yang bisa mengurangi tingkat produksi hormon kortisol, yakni hormon prolaktin, leu-enkephalin dan adrenocorticotropin (juga disebut ACTH).

Hormon tersebut akan terbentuk saat kita pikiran kita ada di bawah tekanan. Sehingga saat kita menangis sambil tak bisa menahan emosi, hormon ini akan keluar dan produksi kortisol akan berkurang dan tubuh secara otomatis mendapatkan sinyal kalau kita tidak perlu menyimpan lemak karena stres yang diderita telah selesai. 

Namun yang harus jadi catatan, hanya menangis yang disebabkan oleh emosi nyata yang bisa mengeluarkan hormon itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Silvia Marissa

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X