Peneliti Berhasil Temukan Gurita Kaca di Kepulauan Phoenix

- Rabu, 14 Juli 2021 | 14:51 WIB
Gurita kaca. (photo/Dok. Schmidt Ocean Institute)
Gurita kaca. (photo/Dok. Schmidt Ocean Institute)

Gurita kaca yang jarang terlihat di permukaan baru-baru ini telah memamerkan penampilannya, saat sebuah robot bawah air yang memfilmkannya dengan anggun melonjak melalui perairan dalam di Samudra Pasifik Tengah. Ahli biologi kelautan melihat gurita kaca yang sulit ditangkap selama ekspedisi 34 hari di lepas Kepulauan Phoenic yang terpencil, sebuah kepulauan yang berada lebih dari 3.200 mil dari timur laut Sydney, Australia. 

Gurita kaca ini tampil seperti makhluk "kaca lainnya", hampir sepenuhnya transparan, dengan hanya mata silinder, saraf optik, dan saluran pencernaan yang tampak buram. Awak ekspedisi pun melaporkan 2 pertemuan dengan gurita kaca dan para ilmuwan harus mempelajarinya dengan mempelajari potongan-potongan mereka dalam isi usus pemangsa mereka. 

Gurita kaca sendiri tidak ditemukan sampai 1918. Masih terdapat sedikit informasi yang diketahui tentang cephalopoda ini, kecuali bahwa mereka hidup di daerah tropis dan subtropis pada laut dalam di mesopelagik, atau zona senja. 

Bentuk mata silinder gurita kaca mungkin telah berevolusi untuk meminimalkan siluet mata makhluk itu jika dilihat dari bawah, "dan merupakan bagian dari strategi kamuflase hewan itu", sesuai dengan laporan tahun 1992 di Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom. 

Gurita kaca itu pun ditemukan oleh sebuah ekspedisi di atas kapal penelitian Falkor, yang dijalankan Schmidt Ocean Institute, sebuah yayasan operasi nirlaba yang didirikan bersama oleh Wendy dan Eric Schmidt, mantan CEO Google. Para ilmuwan dari Universitas Boston dan Lembaga Oseanografi Woods Hole juga berpartisipasi dalam ekspedisi itu. 

Selama ekspedisi, kru ilmuwan kelautan menemukan beberapa kemungkinan hewan laut yang baru ditemukan pada sembilan gunung bawah laut yang sebelumnya belum dijelajahi yang dikenal sebagai gunung laut. 

Tim juga menyelesaikan pemetaan dasar laut resolusi tinggi lebih dari 11.500 mil persegi di sekitar nusantara dan rekaman video dari 5 gunung laut tambahan yang difilmkan robot bawah air SuBastian. Ekspedisi ini memungkinkan para ilmuwan untuk dokumentasikan monumen, tempat hewan laut yang dilindungi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X