Mengulik Sejarah Peristiwa dan Makna Isi Teks Sumpah Pemuda

- Selasa, 26 Oktober 2021 | 11:19 WIB
Teks Sumpah Pemuda (kemdikbud.go.id)
Teks Sumpah Pemuda (kemdikbud.go.id)

Sumpah Pemuda sejatinya adalah hasil keputusan Kongres Pemuda Kedua (II) yang dilaksanakan oleh organisasi pemuda di seluruh Indonesia.

Keputusan kongres tersebut menegaskan cita-cita pemuda-pemudi Indonesia akan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia" dan "bahasa Indonesia".

Tiga keputusan kongres Sumpah Pemuda dicantumkan pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda, tempat dirumuskannya teks Sumpah Pemuda.

Untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Sejarah Sumpah Pemuda

-
Peserta Kongres Pemuda II

Sejarah Sumpah Pemuda bermula dari diselenggarakannya Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928.

Kongres ini digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), yang merupakan organisasi pemuda beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

Kongres Pemuda II ini digelar dengan tiga kali rapat di tiga tempat yang berbeda-beda, dan dihadiri oleh sejumlah organisasi pemuda.

Antara lain Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon dan Pemuda Kaum Betawi.

  • Rapat Pertama di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB)

Rapat pertama Kongres Pemuda II dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng).

Kongres dibuka dengan sambutan dari Soegondo Djojopuspito selaku Ketua PPPI yang berharap kongres tersebut dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara dilanjutkan dengan uraian Sekretaris PPPI, Moehammad Yamin yang menyampaikan tentang lima faktor untuk memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan.

  • Rapat Kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop

Kongres Pemuda II dilanjutkan keesokan harinya, Minggu, 28 Oktober 1928 bertempat di Gedung Oost-Java Bioscoop.

Rapat kedua ini membahas mengenai masalah pendidikan yang diuraikan oleh Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Mereka berdua mengutarakan bahwa setiap anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, memperoleh keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah, serta dididik secara demokratis.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X