Fenomena lupa tentu kerap terjadi pada semua orang. Baik itu lupa waktu, lupa tempat atau juga lupa diri pada kondisi tertentu. Fenomena ini seringkali membuat kita kesal atau bahkan marah jika orang lain melakukan hal tersebut.
Namun jangan salah, ternyata lupa juga menjadi bagian hidup yang memiliki peran penting dalam proses perkembangan otak. Loh kok bisa?
Dilansir Physocologydaily, lupa memiliki fungsi yang cukup penting dalam kehidupan. Dalam beberapa kasus, lupa menjadi hal yang merepotkan bagi yang mengalaminya. Namun rupanya tidak selalu menjadi hal yang merepotkan lantaran otak bekerja secara dinamis.
Baca Juga: Adakah Orang yang Tidur dengan Mata Terbuka? Cari Tahu Faktanya Yuk..!
Setiap hari, manusia akan menemukan banyak hal untuk dipelajari an diolah dalam otak. Setiap hal baru yang diterima otak akan disimpan dalam bentuk ingatan atau memori, maka otak akan penuh dan perlu dibersihkan.
Nah, jika dirasa ada ingatan yang tak pernah terpakai lagi, maka otomatis otak akan membuang ingatan tersebut. Jangan salah sangka, melupakan juga menjadi pembersihan psikologis untuk kesehatan seseorang.
Jika masih ada kenangan yang belum terlupakan, ini menjadi dua kemungkinan yakni kenangan tersebut sangat menyakitkan atau membahagiakan yang memicu reaksi hormon dalam tubuh.
Selain menjadi hal yang menyehatkan pikiran, lupa juga menjadi pembelajaran dalam diri seseorang. Pasalnya ketika kita lupa akan suatu hal, otak akan bekerja keras untuk mengingatnya dan menjadikan hal tersebut sebagai pembelajaran jika hal yang dilupakan adalah hal yang penting.
Seseorang akan kapok dan senantiasa melatih otaknya untuk mampu mengingat hal-hal yang penting di masa mendatang. Beda cerita, jika hal tersebut memang tidak penting, meski lupa terjadi berkali-kali akan tetap saja tidak akan menjadi proses pembelajaran di waktu yang akan datang.
