Pada 26 April 1954, tepat hari ini 68 tahun yang lalu, uji coba vaksin polio mulai dilakukan yang kelak menyelamatkan jutaan anak dari kelumpuhan.
Dilansir History, uji coba vaksin polio itu melibatkanya sebanyak 1,8 juta anak yang dimulai di Sekolah Dasar Franklin Sherman di McLean, Virginia.
Anak-anak di Amerika Serikat, Kanada, dan Finlandia berpartisipasi dalam uji coba yang untuk pertama kalinya menggunakan metode double-blind standar, di mana baik pasien maupun dokter yang hadir tidak mengetahui apakah inokulasi itu adalah vaksin atau plasebo.
Setahun kemudian, tepatnya pada 12 April 1955, peneliti mengumumkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif sehingga langsung menjadi bagian standar dari imunisasi anak-anak di Amerika.
Diketahui, polio atau dikenal poliomielitis merupakan penyakit menular yang telah ada sejak zaman kuno yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak yang mengakibatkan kelumpuhan.
Sepanjang paruh pertama abad ke-20, polio telah menjadi epidemi. Selama periode 1940-an hingga 1950-an, polio dikaitkan dengan paru-paru besi, tangki logam besar yang dirancang untuk membantu korban polio yang menderita kelumpuhan pernapasan untuk bernapas.
Sosok di balik vaksin ini adalah Jonas Salk, seorang dokter dan ahli epidemiologi kelahiran New York.
Sebelum mengerjakan penelitian terkait vaksin polio, Salk lebih dulu mengerjakan vaksin influenza pada 1940-an. Lalu, dia mengembangkan vaksin polio yang tidak aktif (IPV), berdasarkan virus yang dibunuh.
Vaksin polio pertama kali diuji coba pada 1954 yang menjadi imunisasi terbesar dalam sejarah Amerika Serikat, dipimpin oleh mantan rekan Salk di Universitas Michigan, Dr. Thomas Francis, Jr.
