Kesedihan ditinggal keluarga bukan hanya dirasakan oleh manusia, melainkan bagi serangga seperti semut juga ikut merasakan hal tersebut. Bagi semut, koloni merupakan keluarga mereka dimana tempat mereka bergabung bersama sejak kecil.
Akan tetapi, jika semut-semut berpisah dari koloninya, mereka akan merasa sangat putus asa dan memutuskan untuk bunuh diri dengan cara membentuk 'lingkaran kematian' atau ants circle of death.
Baca Juga: Jarang Terungkap, Beginilah Bau dari Seekor Semut, Ada yang Bearoma Serai dan Cokelat
Dikutip dari Livescience, 'lingkaran kematian' pertama kali ditemukan oleh William Beebe di tahun 1921. Ia melihat segerombolan semut yang berputar-putar membentuk lingkaran selama dua hari, hingga sebagian besar semut mati karena kelelahan.
Saat semut sadar bahwa mereka terpisah dari koloninya, semut lain akan mengikuti semut yang berada di depannya hingga membentuk sebuah lingkaran.
Semut-semut yang kehilangan jejak dan terpisah dari pencari makan utama mulai mengikuti satu sama lain. Sayangnya fenomena ini pada akhirnya membuat para semut mati kelelahan.
Gerakan dengan membentuk gasing ini mampu berlangsung selama dua hari tanpa henti. Akibat dari aktivitas tersebut, sebagian besar semut pun mati karena kehausan dan kelelahan.
Wah, ternyata bukan cuma manusia saja ya yang bisa putus asa melainkan para semut juga bisa merasakan yang namanya keputusasaan hingga mengakhiri hidup mereka.