INDOZONE.ID - Kibaran bendera LGBTQ di halaman kantor Kedubes Inggris untuk Indonesia di Jakarta membuat sejumlah orang menjadi heboh. Pasalnya, Kedubes Inggris dianggap tidak menghormati budaya yang ada di Indonesia.
Bicara soal LGBT, belakangan terdapat beberapa istilah baru yang mungkin masyarakat perlu megetahuinya. Istilah ini diambil dari bahasa Jepang yang kemudian diadaptasi menjadi istilah dalam penyebutan peran bagi pasangan LGBT.
Dikutip dari Lifestyleasia, penyebutan peran dalam homoseksual seakan mengalami perkembangan. Pasalnya, terdapat sebutan-sebutan baru bagi pasangan gay dalam menyebut peran mereka masing-masing.
Baca Juga: Bukan Hal yang Ditutupi, Homoseksualitas di Romawi Kuno Justru Jadi Sebuah Status Sosial
Jika dulunya istilah Top dan Bottom menjadi istilah yang lazim, kini pasangan gay menyebut diri mereka menjadi Uke dan Seme. Kedua istilah ini benar-benar diadopsi dari Bahasa Jepang yang memiliki arti masing-masing.
Uke sendiri dalam bahasa Jepang memiliki arti pria yang sering mengambil peran wanita, misalnya memasak, mengurus rumah dan juga bergaya seperti wanita.
Sementara, untuk seme sendiri adalah sifat pria yang sangat tulen dan perkasa. Selain itu, ada pula makna lain dari seme yaitu seseorang yang sangat dominan terhadap hubungan.
Kedua istilah ini pertama kali muncul dari manga atau anime yang berasal dari negeri Sakura tersebut. Manga Fujoshi menjadi pengantar kata uke dan seme ini lantaran disebutkan dalam anime tersebut.
Dalam animenya, seme memiliki arti menyerang yang merujuk pada pria yang memiliki fisik nan kuat. Sementara uke lebih menggambarkan karakter yang pasrah akan keadaan dan tak mampu berbuat apa-apa.
Namun, istilah ini memang sangat jelas digambarkan pada karakter manga dan anime dari pasangan homoseksual. Dimana pria yang memiliki kriteria sesuai dengan maknanya menjalani peran sebagai uke dan juga seme.