Seorang bocah 10 tahun di Florida, Amerika Serikat (AS) akhirnya diamankan polisi setelah mengancam akan melakukan penembakan massal di sekolahnya. Ancaman tersebut dikirim melalui pesan teks ke para siswa lainnya.
Bocah 10 tahun yang diketahui bernama Daniel Isaac Marquez itu sendiri merupakan siswa di Sekolah Dasar Patriot di Cape Coral. Karena aksinya yang meresahkan, polisi pun memborgol dan membawa Daniel.
"Perilaku siswa ini memuakkan, terutama setelah tragedi baru-baru ini di Uvalde, Texas. Sekarang bukan waktunya untuk bertindak seperti berandalan kecil. Itu tidak lucu," kata polisi Lee County Carmine Marceno dalam sebuah pernyataan, dikutip dari News Sky, Jumat (3/6/2022).
Polisi memastikan bahwa ancaman yang disebar Daniel adalah palsu dan hanya untuk menakut-nakuti siswa lain di tengah maraknya kasus penembakan massal belakangan ini.
Baca juga: Salvador Ramos, Remaja 18 Tahun di Balik Tragedi Penembakan Massal Anak SD di Texas
Marceno mengatakan, kepolisian akan selalu bergerak cepat saat ada sesuatu yang mencurigakan, termasuk ancaman penembakan yang meresahkan para siswa juga orangtua.
"Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban di sekolah kami. Tim saya tidak ragu-ragu sedetik pun untuk menyelidiki ancaman ini," ujarnya.
Sebelumnya, telah terjadi penembakan massal di Sekolah dasar Robb di Uvalde, Texas pada Selasa, 24 Mei 2022. Ironisnya, penembakan tersebut dilakukan oleh seorang remaja berusia 18 trahun yang baru memiliki senjata.
Remaja tersebut baru membeli senapan laras panjang dan 375 butir amunisi saat berulang tahun yang ke-18. Dia kemudian menggunakan senjata api tersebut untuk menembaki siswa/siswi di Uvalde. Penembakan tersebut menyebabkan 21 orang tewas, dua di antaranya adalah guru.