Puluhan Tahun Berlalu, Sang Fanatik dan Pembunuh John Lennon Menyesal?

- Senin, 26 Agustus 2019 | 19:00 WIB
photo/Youtube/LifeisGood/rollingstone.com
photo/Youtube/LifeisGood/rollingstone.com

Mark David Chapman adalah seorang penggemar The Beatles yang menembak mati John Lennon, salah satu band kegemarannya sendiri pada 8 Desember 1980. Atas perbuatannya Chapman divonis 20 tahun penjara. 

Di hari kematiannya, Lennon sempat memberikan tanda tangannya pada album "Double Fantasy" milik Chapman, moment ini sempat diabadikan dalam sebuah jempretan seorang fotografer.

Setelah menandatangani album Lennon dan istrinya, Yoko, pergi untuk rekaman, namun Chapman setua menunggu di kawasan tempat tinggal Lennon.

Hingga saat Lennon pulang ia ditembak sebanyak 4 kali ketika memasuki gedung apartemennya.

Chapman setelah melakukan aksi penembakan malah tak melarikan diri sampai polisi datang dan menangkapnya.

Lennon kemudian meninggal dunia dalam perjalanannya ke rumah sakit.

Belakangan Chapman mengakui bahwa perbuatannya adalah perintah Tuhan dan ia melakukan itu atas nama Tuhan. 

Karena keyakinannya bahwa The Beatles membawa pengaruh buruk bagi banyak orang khususnya Lennon.

etelah puluhan tahun, dalam sidang terakhirnya, Chapman mengatakan dia menyadari bahwa apa yang diperbuatnya masih akan tetap menjadi 'pemberitaan' bahkan ketika dia sudah meninggal.

Chapman bisa kembali mengajukan upaya pembebasan lagi bulan Agustus 2020 mendatang.

Editor: Administrator

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X