Kisah Tragis Para Tawanan di Kamp Konsentrasi Auschwitz

- Jumat, 3 April 2020 | 17:35 WIB
Ilustrasi Auschwitz. (Derspiegel)
Ilustrasi Auschwitz. (Derspiegel)

Selama masa Perang Dunia II, Nazi Jerman merupakan salah satu pihak yang menjadi pemain utama dalam peperangan tersebut. Selain memiliki kekuatan militer tangguh dan teknologi persenjataan yang canggih pada masa itu, Nazi Jerman juga terkenal karena kekejaman perang yang mereka lakukan, salah satunya adalah holocaust atau pemusnahan massal terhadap suatu bangsa atau ras tertentu.

Nazi Jerman melakukan aksi pembantaian terhadap para tawanan di kamp-kamp konsentrasi yang mereka miliki. Salah satu kamp konsentrasi tersebut adalah kompleks kamp konsentrasi Auschwitz yang terletak di Polandia yang saat itu sedang berada di bawah kekuasaan Nazi Jerman.

Para tawanan perang yang terdiri dari rentang usia anak-anak hingga dewasa tersebut kebanyakan terdiri dari kaum Yahudi, tawanan Polandia, Soviet, dan kaum homoseksual. Sedangkan di dalam kamp, tempat tinggal antara tawanan pria dan wanita terpisah.

Jadwal rutinitas para tawanan pria adalah bangun pukul 04:30 setiap paginya, sedangkan tawanan wanita bangun lebih awal. Kegiatan awal mereka setelah bangun adalah digiring ke toilet umum untuk membersihkan diri sekadarnya.

-
Ilustrasi dalam kamp. (Timesofisrael)

Sebagai catatan, kondisi toilet baik itu di kamp tawanan pria maupun wanita sangat tidak layak. Bagi tawanan pria, jika digambarkan maka satu toilet umum dengan beberapa kloset seadanya dengan jarak yang sangat berdekatan dan ditambah dengan sangat sedikit air bersih, harus digunakan secara bergantian oleh ribuan tawanan.

Sedangkan kondisi bagi tawanan wanita lebih menyedihkan. Karena jumlah toilet yang lebih sedikit dan terlalu banyak orang yang memakai satu toilet, dikatakan bahwa jumlah kotoran manusia yang menumpuk di lantai toilet bisa sampai setinggi lutut orang dewasa.

Agenda berikutnya adalah berbaris di lapangan untuk menunggu sipir datang dan melakukan absensi berulang-ulang sembari mencari kesalahan para tawanan untuk dijatuhi hukuman.

-
Ilustrasi kamp Auschwitz. (Wesa)

Kemudian para tawanan dipisahkan menurut regunya dan berangkat menuju lokasi kerja paksa. Selain istirahat makan siang, para tawanan harus bekerja tanpa henti selama 11 jam sehari hingga nantinya pukul 19.00 malam kembali ke kamp.

Pada absensi kedua inilah biasanya ada saja tawanan yang dihukum mati karena berbagai alasan. Bahkan pernah ada kasus belasan orang dijatuhi hukuman karena salah seorang teman satu barak mereka melarikan diri.

Setelah kegiatan apel malam selesai, para tawanan diberikan sedikit waktu bebas untuk membersihkan diri ataupun membalas surat dari keluarga.

Setelah sedikit waktu bebas tersebut akhirnya mereka kembali ke barak sempit untuk tidur berdesak-desakan lagi menanti rutinitas esok hari.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X