Chunhyangjeon merupakan salah satu cerita paling ikonik di Korea mengenai romansa percintaan sepasang kekasih di Korea pada masa Dinasti Joseon.
Bagi para pecinta film atau drama Korea tentu telah mengetahui sedikit banyak kisah ini
Beberapa sumber menyebutkan kisah ini ditulis pada akhir periode Dinasti Joseon (abad ke-17 sampai ke-18) berdasarkan narasi operasi tradisional yang penulisnya tidak diketahui dengan pasti, karena cerita tersebut dipelajari dengan cara dihafal.
Kisah tersebut kemudian diadaptasi menjadi prosa pada masa pemerintahan Raja Sukjong (m. 1674-1720) atau Raja Yeongjo (memerintah 1724–1776).
Kisah Chunhyang merupakan cerminan kehidupan masyarakat pada akhir periode Dinasti Joseon di mana sistem kelas sosial sudah mulai goyah.
Kisah Cinta Seorang Gisaeng dan Bangsawan
Chunhyangjeon berkisah tentang seorang gisaeng atau wanita penghibur yang konon tinggal di Namwon, Jeollabuk-do. Kelas gisaeng biasanya dipandang hina oleh bangsawan kelas atas.
Namun suatu ketika Yi Mong-ryong, seorang putra hakim dari kalangan bangsawan bertemu dengan wanita bernama Chunhyang yang memikat hatinya.
Ketulusan hasrat Mong-ryong membuat Chunhyang jatuh cinta padanya. Untuk sesaat mereka menjalin kasih yang manis dan bahagia bersama.
Hingga Mong-ryong terpaksa harus berpisah dengan Chunhyang demi lulus ujian dan mendapat gelar terhormat. Mong-ryong berjanji akan kembali dan menikah Chunhyang dengan hormat.
Setelah pergi, muncullah Byeon Hak-do, hakim baru yang tamak dan tidak bermoral. Ia tertarik pada kecantikan Chunhyang dan meminta wanita itu untuk tidur dengannya.
Permintaan itu ditolak. Chunhyang menyiksanya dan menjebloskannya ke penjara.
Sesaat sebelum eksekusinya, Mong-ryong hadir menyelamatkannya dengan menyamar menjadi agen rahasia.
Setelah itu, Mong-ryong dan Chunhyang akhirnya keduanya hidup bahagia.
