Perubahan Iklim Juga Bikin Anjing Afrika Kini Terancam Punah, Bentuk Nyata Seleksi Alam

- Sabtu, 2 Juli 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi anjing Afrika. (nationalgeographic)
Ilustrasi anjing Afrika. (nationalgeographic)

Usai bikin orang Tibet rebutan air, hingga jalur pelayaran kapal Antartika berubah, kini tampaknya dampak perubahan iklim masih bisa dirasakan masyarakat dunia.

Kini, dilaporkan anjing liar Afrika menjadi salah satu makhluk hidup yang dimasukkan dalam hewan yang terancam punah akibat perubahan iklim. Bagaimana tidak, kelahiran anjing Afrika yang biasa terjadi di musim panas, tampak terhambat lantaran musim dingin lebih awal tiba.

Baca Juga: Perubahan Iklim Bikin Spesies Serangga Kian Meningkat, Apakah Hewan Lain Bisa Punah?

Dikutip dari National Geograpic, sebuah tim yang dipimpin oleh para peneliti di University of Washington telah bekerja sama dengan Botswana Predator Conservation—sebuah LSM lokal, menganalisis pengamatan lapangan dan data demografis dari tahun 1989 hingga 2020 untuk populasi anjing liar Afrika, Lycaon pictus.

Mereka menemukan bahwa, selama periode 30 tahun hewan-hewan itu mengubah tanggal lahir rata-rata mereka kemudian selama 22 hari, sebuah adaptasi yang memungkinkan mereka untuk mencocokkan kelahiran anak baru dengan suhu paling dingin di awal musim dingin.

-
Ilustarsi anjing Afrika. (National Geographic)

Namun sebagai akibat dari perubahan yang signifikan ini, lebih sedikit anak anjing yang selamat dari periode paling rentan mereka karena suhu telah meningkat selama periode waktu yang sama. Hal ini justru semakin mengancam populasi spesies yang sudah terancam punah ini.

Studi ini menunjukkan bahwa anjing liar Afrika, yang berkerabat jauh dengan serigala dan membesarkan anak secara kooperatif dalam kawanan, mungkin terperangkap dalam "perangkap fenologis," menurut penulis utama Briana Abrahms, asisten profesor biologi dan peneliti UW di Center for Ecosystem Sentinels.

Dalam perangkap fenologis, suatu spesies mengubah waktu peristiwa kehidupan besar sebagai respons terhadap isyarat lingkungan. Akan tetapi, perubahan itu terbukti maladaptive karena kondisi lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya seperti perubahan iklim.

Penelitian lain menunjukkan bahwa pemanasan jangka panjang dapat memicu pergeseran fenologis, atau pergeseran waktu peristiwa kehidupan besar, pada spesies "produsen utama" seperti tanaman dan "konsumen utama" yang memakan tanaman, termasuk banyak burung dan serangga.

Namun, sampai sekarang, para ilmuwan belum pernah mendapatkan dokumentasi perubahan fenologis yang didorong oleh iklim pada mamalia karnivora besar.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X