Guci, sebuah destinasi wisata yang terkenal sebagai pemandian air hangat, memiliki sejumlah mitos yang melekat di kalangan warga sekitar dan pengunjung.
Lokasinya yang terletak di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, di bawah kaki Gunung Slamet di bagian utara, menjadikannya sebagai sebuah tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Baca Juga: Sensasi Menikmati Sunset di Atas Ayunan dengan View Pantai Ayam Putih
Sumber air panas Guci ini terletak di atas ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dengan total area sekitar 210 hektar.
Pemandian air panas Guci cukup terkenal karena panorama alam yang menarik dengan hawa sejuk khas pegunungan. Namun, dibalik keindahannya, terdapat mitos atau legenda yang dipercaya oleh warga sekitar.
Konon, air panas Guci adalah air yang diberikan Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyebarkan agama Islam ke Jawa Tengah bagian barat di sekitar Tegal.
Karena air itu ditempatkan di sebuah guci (poci), dan berkhasiat mendatangkan berkat, masyarakat menyebut lokasi pemberian air itu dengan nama Guci.
Salah satu mitos yang berkembang di wisata pemandian air hangat Guci ialah, siapa saja yang mandi di pemandian air hangat tersebut bisa menambah awet muda.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kandungan belerang yang terdapat di air hangat pegunungan yang dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit kulit, sehingga dianggap dapat membuat kulit terlihat lebih sehat dan awet muda.
Mitos lain yang sering terdengar di obyek wisata pemandian air panas Guci ialah, khasiat air hangat yang disebut mampu mengobati berbagai macam penyakit.
Meskipun belum dibuktikan secara ilmiah, namun kandungan belerang di air hangat pegunungan memang dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit kulit, seperti gatal-gatal hingga rematik.
Selain itu, mitos yang berkembang di kalangan remaja yang menjalin cinta di Guci mengatakan bahwa siapa saja yang mengajak pasangan sebelum menikah ke Guci, maka hubungannya tidak bisa bertahan lama.
Menurut cerita, Guci sendiri merupakan akronim dari Gugur Cinta yang bermakna kandasnya sebuah cinta.
Baca Juga: Wisata Sibio-bio: Menikmati Liburan Keindahan Tapanuli Selatan
