Peneliti Kembangkan Alat Implan untuk Bantu Pencitraan Optik pada Otak!

- Rabu, 21 April 2021 | 14:12 WIB
Ilustrasi MRI otak. (photo/Ilustrasi/Pexels/MART PRODUCTION)
Ilustrasi MRI otak. (photo/Ilustrasi/Pexels/MART PRODUCTION)

Selama penelitian tebaru tim peneliti internasional menggunakan teknologi nanophotonic untuk kembangkan otak, alat implan yang bisa membantu dalam pencitraan optik dari aktivitas otak. Studi tersebut dipublikasikan di jurnal Neurophotonics. Alat yang mungkinkan ahli saraf untuk merekam dan mengukur aktivitas fungsional dalam otak yang hidup sangat dibutuhkan. 

Secara tradisional, para peneliti telah menggunakan teknik pencitraan resonansi magnetik fungsional, tetapi metode ini tidak bisa merekam aktivitas saraf dengan resolusi spasial tinggi atau pada subjek yang bergerak. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi yang disebut optogenetika telah menunjukkan keberhasilan yang cukup besar dalam merekam aktivitas saraf dari hewan seacra real-time dengan resolusi neuron tunggal. 

Alat optogenetik menggunakan cahaya untuk mengontrol neuron dan merekam sinyal dalam jaringan yang dimodifikasi secara genetik untuk mengekspresikan protein yang peka cahaya dan berpendar. Tapi, teknologi yang ada untuk pencitraan sinyal cahaya dari otak memiliki kekurangan dalam ukuran, kecepatan pencitraan, atau kontras yang membatasi aplikasinya dalam ilmu saraf eksperimental. 

Sebuah teknologi yang disebut pencitraan fluoresensi lembar cahaya menunjukkan harapan untuk pencitraan aktivitas otak dalam 3D dengan kecepatan dan kontras tinggi. Dalam teknik ini, selembar tipis sinar laser diarahkan melalui wilayah jaringan otak yang diinginkan, dan pelapor aktivitas fluoresen di dalam jaringan otak merespons dengan memancarkan sinyal fluoresensi yang dapat dideteksi oleh mikroskop. 

Menggunakan pencitraan otak fluoresensi lembar cahaya dengan organisme nontransparan saat ini sulit dikarenakan ukuran peralatan yang diperlukan. Untuk membuat eksperimen dengan hewan nontransparan dan, di masa depan, hewan yang bergerak bebas dapat dilakukan, para peneliti pertama-tama perlu membuat miniatur banyak komponen. 

Para peneliti menggunakan teknolofi nanofotonik untuk membuat probe saraf fotonik berbasis siliko ultrathin yang pancarkan beberapa lembar cahaya tipis yang dapat dialamatkan dengan ketebalan 16 mikrometer pada jarak propagasi 300 mikrometer di ruang bebas. Ketika diuji di jaringan otak dari tikus yang direkayasa secara genetik untuk mengekspresikan protein fluoresen di otak mereka, probe mungkinkan para peneliti untuk mengambil gambar area seluas 240 mm x 490 mm.

Melihat hal itu, penulis utama studi itu yaitu Wesley Sacher memberi komentarnya.

"Teknologi probe fotonik implan baru untuk menghasilkan lembaran cahaya di dalam otak menghindari banyak kendala yang telah membatasi penggunaan pencitraan fluoresensi lembaran cahaya di ilmu saraf eksperimental . Kami memperkirakan bahwa teknologi ini akan menghasilkan varian baru mikroskop lembar cahaya untuk pencitraan otak dalam dan eksperimen perilaku dengan hewan yang bergerak bebas. " ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X