Pada 19 Februari 1878, tepat hari ini 144 tahun yang lalu, Thomas Alva Edison mematenkan fonograf, alat perekam suara yang ditemukannya secara tidak sengaja.
Dilansir History, Edison menemukan fonograf itu ketika dia sedang mengerjakan bagaimana cara untuk merekam komunikasi telepon di laboratoriumnya yang berada di Menlo Park, New Jersey.
Pada awalnya, mekanisme eksperimental terhadap perangkat yang kelak menjadi fonograf itu telah muncul pada 1857. Oleh Edison, dia kembali bereksperimen dengan menggunakan jarum pada silinder kertas timah.
Betapa terkejutnya dia ketika benda eksperimennya itu tiba-tiba dapat memutar ulang lagu pendek yang berjudul Mary Had a Little Lamb yang sebelumnya telah direkamnya.
Namun saat itu, kualitas dari suara hasil rekaman terbasa dan hanya bisa diputar beberapa kali saja.
Berawal dari penemuan fonograf ini, Edison dijuluki sebagai 'Wizard of Menlo Park'. Bahkan, Joseph Henry, presiden dari National Academy of Sciences dan salah satu ilmuwan listrik di Amerika Serikat menyebutnya sebagai sosok penemu yang paling pintar di negara itu.
Setelah fonograf dipatenkan pada 19 Februari 1878, Edison kembali melakukan eksperimen lainnya. Termasuk mengembangkan perangkat fonograf pada 1887.
Dia mengembangkan perangkat fonograf dengan menggunakan teknik lilin silinder yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Charles Tainter.
Masuk pasar
Pada 1906, Edison meluncurkan serangkaian pilihan musik dan teater. Dia terus mengembangkan fonografnya dengan memperbaiki model serta silinder yang digunakan selama bertahun-tahun.
Pada 1912, Edison menjual 'Edison Disc Phonograph', disk untuk rekaman ke pasar yang diperuntukan bagi industri rekaman. Namun sayangnya, disk buatan Edison itu kalah salah saing dari model disk lainnya.
Seiring berkembangnya radio, bisnis industri rekaman pun mengalami penurunan. Hingga akhirnya pada 1929, produksi rekaman di perusahaan Edison pun berhenti.
