Kilas Balik Bom Bali 12 Oktober 2002, Benarkah Bentuk Balas Dendam Terhadap Afghanistan?

- Selasa, 12 Oktober 2021 | 08:14 WIB
Dokumentasi foto ledakan Bom Bali 2002. (Wikipedia).
Dokumentasi foto ledakan Bom Bali 2002. (Wikipedia).

Hari ini, tepat 19 tahun yang lalu, sebuah peristiwa terorisme terparah di Indonesia telah terjadi. Tiga lokasi wisata di Denpasar Bali luluh lantak akibat bom yang diledakan pada 12 Oktober malam 2002 lalu.

Pengeboman Bali 2002 atau yang disebut Bom Bali I tersebut terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali. Sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan. 

Mengutip SejarahLengkap, tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. 

Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani kasus ini menyimpulkan, bom yang digunakan berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club, merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg.

Motifnya apa?

Lalu apa motif sesungguhnya serangan ini? Benarkah karena peristiwa tertentu. Ada dua hal yang melatari pengeboman ini, berdasarkan SejarahLengkap.com.

Bom bali dilakukan untuk membela rakyat dalam sejarah perang Afghanistan atas penindasan yang dilakukan Amerika Serikat karena para teroris menganggap penyebab perang Afganistan telah sangat menindas rakyat di sana.

Peristiwa bom bali pertama juga berasal dari peristiwa di Poso dan Ambon. Bom bali adalah balas dendam para teroris karena dalam kedua peristiwa tersebut banyak umat muslim terbunuh akibat konflik yang terjadi. 

-
Kondisi Eks Sari Club sekarang. (Wikipedia).

Kenapa Bali?

Latar belakang peristiwa bom di bali yang dilakukan oleh teroris menggunakan bom bunuh diri adalah untuk memberikan efek yang lebih menyeramkan kepada masyarakat. Dengan bom bunuh diri diharapkan masyarakat lebih merasakan efek ketakutan yang seharusnya sesuai dengan tujuan peledakan bom tersebut. 

Bali dipilih sebagai lokasi bom karena Bali adalah simbol yang banyak dikenal oleh masyarakat internasional. Dengan memilih Bali sebagai lokasi pengeboman, diharapkan efek yang diinginkan akan lebih mendunia daripada jika bom diledakkan di lokasi lainnya. Banyak orang asing yang berada di Bali sehingga sasaran para teroris ditujukan kepada orang-orang asing tersebut terutama orang Amerika.

Latar belakang peristiwa bom bali terjadi juga karena para teroris menganggap bahwa Bali adalah pusat maksiat dan lokasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Para teroris secara umum memang menargetkan lokasi-lokasi yang dianggapnya menjadi pusat kemaksiatan. Walaupun mungkin memang benar banyak terjadi kegiatan maksiat di satu tempat, tapi cara pengeboman tetap tidak dapat dibenarkan karena memakan banyak korban yang tidak bersalah.

-
Monumen Bom Bali 1. (Wikipedia).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X