Ternyata Perbudakan Masih Ada di Era Kekinian, Bahkan Terjadi di Langkat Sumut

- Selasa, 25 Januari 2022 | 18:22 WIB
Ilustrasi perbudakan yang dikerangkeng. (Freepik).
Ilustrasi perbudakan yang dikerangkeng. (Freepik).

Masalah perbudakan ternyata masih terjadi di era modern ini. Bahkan terjadi di negara Indonesia, tepatnya di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang menyeret Bupati Terbit Rencana Perangin Angin yang memiliki penjara untuk menguruk budak-budaknya. 

Bukti perbudakan itu diungkap oleh kelompok hak asasi manusia (HAM) Migrant Care yang menemukan rumah sang Bupati memiliki penjara dirumahnya yang diduga untuk memperbudak para pekerja sawit.

Perbudakan sejatinya belum hilang, hanya berubah wajah.

Temuan ini membuktikkan bahwa perbudakan belum punah. Padah zaman sudah berubah, orang sudah mulai berpikiran terbuka, dan bebas merdeka. 

Mengutip buku African Slavery in Latin America and the Caribbean, sejarah perbudakan meliputi beberapa budaya, kebangsaan, dan agama dari zaman kuno ternyata masih terjadi sampai masa sekarang. Namun, posisi sosial, ekonomi dan hukum para budak beragam dalam sistem perbudakan yang berbeda di waktu dan tempat yang berbeda.

Baca Juga: Alasan Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah, Benarkah Berkaitan dengan Binatang Buas?

-
Patung monumen untuk menghormati penghapusan perbudakan diresmikan pada hari Rabu (22/9/2021) di Richmond, Virginia, Amerika Serikat. (REUTERS/Jay Paul).

Perbudakan di zaman dulu.

Perbudakan bermula dari catatan-catatan kuno, seperti Mesopotamia Kode Hammurabi (s. 1860 SM), yang merujuknya sebagai sebuah lembaga yang berdiri, dan merupakan hal umum pada bangsa-bangsa kuno seperti Sumeria, Mesir Kuno, Akkadia, Elamit, Asiria, Babilonia, Hattia, Hittit, Amorit, Yunani Kuno, Kanaan, Eblait, Hurria, Mitanni, Israel, Persia, Medes, Kassit, Luwia, Moabit, Edomit, Ammonit, Armenia, Khaldea, Filistin, Skitia, Nubia, Kushit, dan lain-lain.

Perbudakan merupakan hal jarang pada penduduk pemburu-peramu, karena hal tersebut berkembang sebagai sistem stratifikasi sosial. Perbudakan dikenal dalam peradaban-perabadan paling tua seperti Sumeria di Mesopotamia dari 3500 SM, serta hampir setiap peradaban lainnya. 

Peperangan Bizantium-Utsmaniyah dan peperangan Utsmaniyah di Eropa mengakibatkan pengambilan sejumlah besar budak Kristen. Perbudakan menjadi hal umum di sebagian besar Eropa dan kepulauan Britania pada Zaman Kegelapan dan berlanjut sampai Abad Pertengahan. Belanda, Prancis, Spanyol, Portugis, Inggris, Arab, dan sejumlah kerajaan Afrika Barat memainkan peran penting dalam perdagangan budak Atlantik, khususnya setelah 1600. 

Denmark-Norwegia adalah negara Eropa pertama yang melarang perdagangan budak pada 1802.

Perbudakan di masa kini.

Meskipun perbudakan tak selamanya dianggap sah di bagian manapun di dunia, perdagangan manusia masih menjadi masalah internasional dan sekitar 25-40 juta orang hidup dalam perbudakan ilegal pada masa sekarang.

 Pada Perang Saudara Sudan Kedua 1983–2005, orang-orang dimasukkan dalam perbudakan.Meskipun Perbudakan di Mauritania dikriminalisasi pada Agustus 2007, sekitar 600,000 pria, wanita dan anak-anak, atau 20% dari populasi, sekarang diperbudak, beberapa diantaranya dijadikan sebagai buruh utang. 

Terdapat bukti perbudakan sistematis pada akhir 1990an dalam penanaman kakao di Afrika Barat.

Begitu pula yang terjadi di Langkat. Ada penjara pribadi belakang kediaman Bupati Langkat Terbit Perangin Angin. Terdapat 40 orang pekerja yang ditahan di dalam jeruji besi tersebut.

Menurut temuan Migran Care, para pekerja diduga tidak mendapatkan perlakuan baik, seperti tidak mendapat makanan layak saji, tidak mendapatkan upah gaji yang sesuai atau bahkan tidak di gaji serta perlakuan penganiayaan dan penyiksaan kepada para tahanan pekerja sawit itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X